Kejahatan Syi'ah
Bahwa seorang
pemerhati hakekat (syiah) Rofidhoh serta aktifitas mereka akan mudah
mengetahui bagaimana kriminal serta rasa benci mereka terhadap
seluruh manusia dan khususnya golongan Ahlussunnah dimana perasaan
benci ini berasal dari aqidahnya yang telah membuat pandangan mereka
terbalik, yang baik dianggap buruk dan sebaliknya.. keburukan
dianggap sebagai kebajikan.
(Syiah) Rofidhoh adalah sekelompok orang liar yang berlaku kejam,
ganas pada mereka berbeda kenyakinan terutama Ahlussunnah yang
dianggap sesat serta menjadi musuh utama mereka, yang selalu
menerangkan kebobrokan akidah syi’ah pada masyarakat, karena ini
pula mereka menghalalkan darah dan harta Ahlussunnah.
Anda perlu membaca kutipan-kutipan dari buku mereka,.
Diriwayatkan dari Dawud bin Farqod. Dia berkata : “Saya berkata pada
Abi Abdillah AS. Apa pendapatmu tentang membunuh seorang Nasibi? Ia
berkata: halal darahnya akan tetapi hati-hatilah dan bila kau dapat
runtuhkan dinding atas mereka dan tenggelamkan mereka kedalam air
supaya tidak ada bukti/ jejak”.(Wasa’ilusyi’ah 18/463, Biharul Anwar
27/231).
Komentar Imam Khumaini terhadap kutipan di atas : “jika kamu dapat
mengambil hartanya maka ambillah, jangan lupa memberi kami
seperlimanya”. Di samping ketarangan di atas, Khomeini mengatakan
dalam kitabnya Tahrirul Wasilah jilid 1 hal 352 : pendapat yang
terkuat adalah menyamakan Nasibi dengan orang kafir dalam hal
diperbolehkan mengambil hartanya sebagai ghanimah dan wajibnya
memberikan seperlima dari rampasan harta itu, dan yang jelas
diperbolehkan mengambil harta mereka di mana saja dengan cara apa
saja serta wajib memberikan seperlima dari harta tersebut pada kami.
Sayid Ni’matullah Al Jazairi salah satu tokoh (Syiah) Rofidhoh
berkata (sesungguhnya pada suatu kita Ali bin Yaqthin menteri salah
seoran menteri yang bermazhab syi’ah. Suatu kali dalam penjaranya
terdapat sekelompok orangg yan gtidak bermazhab syi’ah, lalu dia
menyuruh anak buahnya agar merobohkan atap penjara maka sejumlah 500
orang mati tertimpa atap bangunan) Kitab Al Anwar Annu’maniyah jilid
3 hal 308.
Buku sejarah mengisahkan tentang masuknya Hulako ke Baghdad. Dia
telah melakukan pembantaian terbesar dalam sejarah manusia di mana
sungai Tigris menjadi merah airnya karena banyaknya mayat
ahlussunnah yang dibunuh dan diceburkan dalam sungai. Setelah itu
warna sungai berubah menjadi biru karena banyaknya buku-buku yang
diceburkan. Penyebab semua ini adalah dua orang menteri yang bernama
Nasiruddin Attusi dan Muhammad bin Alqomi, keduanya menjadi menteri
pada khilafah Abbasiyah, dan keduanya adalah penganut Syi’ah, mereka
berdua diam-diam menjalin komunikasi dengan Holako dan berhasil
mempengaruhi Hulako agar menginvasi Bagdad sekaligus meruntuhkan
pemerintahan Abbasyiah. Keduanya punya kekuasaan yang luas dalam
pemerintahan namun perasaan benci pada khilafah Abbasiyah tetap
membara dalam hati mereka karena khilafah Abbasiyah menganut mazhab
Ahlussunnah, maka begitu Hulako masuk dan merobohkan khilafah
Abbasiyah, lalu mereka berdua menjadi menteri Holako padahal Hulako
bukanlah seorng Muslim tapi dia adalah penyembah berhala.[1]
Ternyata Khomeini sangat puas terhadap kinerja Ali bin Yaqthin,
Thousy dan Alqomi dan menganggap bahwa apa yang telah mereka perbuat
adalah suatu kontribusi yang besar terhadap Islam.
Sayid Ni’matullah Aljazairi berkata tentang nasibi (sebentar lagi
pembaca akan mengatahui, siapa itu Nasibi) : “ Ulama Syi’ah sepakat
bahwa bahwa nasibi adalah orang-orang kafir dan najis, lebih jahat
dari orang-orang Yahudi dan Nasrani . ciri-ciri Nasibi adalah
mendahulukan orang selain Ali dalam kepemimpinan kaum muslimin
setelah wafatnya Rasulullah”. Al Anwar Annu’maniyah jilid 2 hal
207-208.
Berarti siapa saja yang berpendapat bahwa khalifah yang pertama
setelah Nabi wafat adalah Abubakar, Umar dan Usman adalah nasibi
(pembenci, pembangkang ahlul bait).
Sahabat Nabi adalah kaum yang paling banyak terkena caci-maki
syi’ah, terutama Abu Bakar – Umar – Ustman – Aisyah - Hafsah yang
keduanya adalah istri Rasululloh, oleh karena itu dalam do’a berhala
quraisy tercantum demikian :”Ya Alla laknatilah dua berhala
Quraisy,- Abu Bakar – Umar- Jibt dan Toghutnya, serta kedua anaknya
-Aisyah dan Hafsoh-. Doa ini tercantum dalam literatur syiah. Dan
Khumaini selalu membacanya tiap hari setelah selesai sholat shubuh,
seperti yang dikisahkan Husein Musawi, seorang Mujtahid Syi’ah yang
kembali pada Ahlussunah dalam bukunya Lillah tsumma littarikh.
Dari Hamzah bin Muhmmad Athhoyar berkata : suatu hari kami
menyebut-nyebut Muhamad bin Abi Bakr lalu Ia berkata (semoga Alah
merahmatinya. Ia berkata, suatu hari Muhammad bin Abi Bakri berkata
pada kepada Amirul Mu’minin Ali bin Abi Tolib :” Bentangkan
tanganmu, saya akan membaiat . Ia berkata apa yang akan engkau
lakukan. Ia berkata baiklah, kemudian ia membentangkan tangannya
maka ia berkata : Saya bersaksi bahwa engkau adalah pemimpin yang
harus di taati dan ayahku (Abu Bakar) tempatnya di neraka. Rijalul
Kisysyi hal 61.
Dari Syuaib dari Abi Abdillah As Berkata “setiap keluarga pasti ada
yang baik di antara mereka, dan sebaik-baik orang di antara keluarga
yang jahat adalah Muhammad bin Abi Bakr”.Rijalul Kisyi hal 61.
Adapun Umar, Sayyid Ni’matullah Aljazairi berkata :”Umar bin Khottob
menderita penyakit dilobang anusnya yang tidak dapat diobati selain
dengan air mani”. Al Anwar Annu’maniyah jilid 1 hal 63.
Dan ketahuilah bahwa di kota Kasyan di Iran ada sebuah daerah
bernama (Baghi fin) ada sebuah monumen seperti monumen pahlawan tak
dikenal di di dalamnya ada kuburan yang diyakini sebagai kubur Abi
Lu’lu’ah Fairuz Al Faarisy Al Majusi si pembunuh Umar bin Khotthob
dimana orang biasanya menyebutnya dengan nama yang maknanya dalam
bahasa Indonesia (kuburan pahlawan Agama yang pemberani). Abu
Lu’lu’ah dijuluki demikian karena dia berhasil membunuh Umar bin
Khotob.
Di dinding bangunan ini terdapat tulisan dalam bahasa parsi “ marak
bar Abubakar, marak bar Umar, Marak bar Utsman”, yang artinya
“mampuslah Abu Bakar – Umar – Usman”.
Tempat ini dikunjungi oleh orang-orang Iran dan mereka banyak
memberikan sumbangan harta, saya telah menyaksikan sendiri tempat
ini (ucapan ini dari Husein Musawi). Kementerian pendidikan Iran
telah merenovasi tempat ini, lebih dari itu foto tempat ini
dijadikan kartu pos.
Di ceritakan oleh kulaini dari Ja’far As berkata sesungguhnya Abu
Bakar – danUmar Meninggal dunia dalam keadaan belum bertaubat dan
tidak ingat apa yang telah mereka lakukan pada Ali bin Abi Tolib ,
maka keduanya mendapat la’nat dari Allah, Malaikat dan semua
manusia. Al Kafi jilid 8 hal 246.
Dan diriwayatkan oleh Ali bin Yunus Al Bayadhi : bahwa Ustman adalah
seorang gay dan banci. Sirotul Mustaqim jilid 2 hal 30.
Kemudian yang menjadi pertanyaan bila ketiga kholifah Abu Bakar,
Umar, Ustman bertingkah laku sebagaimana disebutkan di atas lantas
bagaimana Ali membai’at mereka dan bagaimana Ali menjadi menteri
bagi ketiganya semasa mereka menjabat sebagai khalifah?
Dan bila yang seperti dikatakan Sayid Aljazairi bahwa Umar bin
Khottob menderita penyakit dilobang anusnya yang tidak dapat diobati
selain dengan air mani, lantas bagaimana Ali mau menikahkan anaknya
Ummi Kultsum dengan Umar? Apakah Ali tidak tahu bahwa Umar terkena
penyakit itu, sementara Ni’matullah Al Jazaa’iri tahu? Kita hanya
perlu menggunakan sedikit akal sehat.
Tentang Aisyah, Ibnu Rajab Al Barsi berkata bahwa sesungguhnya
Aisyah telah mengumpulkan uang haram sebanyak 40 dinar. Masyarif
Anwaril Yaqin hal 86.
Telah diriwayatkan oleh Kulaini :”semua orang adalah anak zina dan
pelacur kecuali Syi’ah.”Al Kafi jilid 8 hal 135.
Sebagian nukilan dari kitab mereka yang mengisahkan tentang apa yang
dilakukan oleh Imam Mahdi Syi’ah :
1. Melaksanakan hukuman had terhadap Aisyah. Abu Ja’far berkata :
jika Imam Mahdi telah keluar, maka Aisyah akan datang padanya, untuk
menghukumnya dengan mencambuk dan membalaskan dendam Fatimah.
Biharul Anwar jilid 52 hal 314
2. Mengeluarkan Abu bakar dan umar dari kuburnya kemudian
menyalibnya dan membakarnya. Al Anwar Annu’maniyah jilid 2 hal 85.
3. Akan menyebarkan malapetaka. Dari Abu Ja’far berkata : “ Allah
telah mengutus Nabi Muhammad sebagai rahmat, dan membangunkan Mahdi
sebagai malapetaka. Biharul Anwar jilid 52 hal 315.
4. Akan membunuh semua anak cucu para pembunuh Imam Husein. Imam
Ridho ditanya : Apa pendapatmu tentang hadits yang diriwayatkan dari
Imam Ja’far Assodiq : jika Imam mahdi telah muncul, dia akan
membunuh seluruh anak cucu para pembunuh Imam Husein karena
perbuatan kakek mereka. Imam Ridho menjawab : hal itu benar adanya.
Aku berkata : bagaimana dengan firman Allah : seseorang tidak akan
menanggung dosa orang lain (surat Annajm) dia menjawab :para anak
cucu pembunuh Husein telah ridho terhadap perbuatan kakek mereka dan
bangga akan hal itu.
Setelah runtuhnya pemerintah Pahlawi di Iran karena Revolusi dan
Khumaini memegang kendali pemerintahan maka para ulama Syiah harus
mengunjungi Imam untuk mengucapkan selamat atas kemenangan ini
dengan berdirinya negara Syiah modern yang dipimpin oleh para ahli
agama.
Aku merasa lebih wajib dari mereka untuk mengucapkan selamat pada
imam, karena hubungan saya yang dekat dengannya (cerita Husein
Khumaini Al Musawi). Lalu aku pun berkunjung ke Iran sebulan
setengah setelah Imam Khumaini pulang ke Teheran dari pengasingannya
di Paris. Dia menyambutku dengan gembira. Kebetulan saya mengunjungi
Imam sendirian dan tidak bersama rombongan Ulama irak.
Dan pada kesempatan khusus dengan imam, dia berkata:” Wahai Sayid
Husain, sekarang tiba saatnya untuk melaksanakan wasiat para imam,
kita harus menghabisi semua nasibi, membunuh anak-anak mereka dan
membiarkan istri-istri mereka tetap hidup. Kita tidak akan
membiarkan satu pun dari mereka lolos dari siksaan. Harta mereka
murni untuk Syiah. Kita akan meluluh lantakkan kota Mekkah dan
Madinah dari muka bumi karena dua kota ini menjadi sarang kaum
wahabi, dan karbala harus menjadi tanah suci , dan menjadi kiblat
orang-orang sholat. dengan ini akan terwujud apa yang di
impi-impikan oleh para imam, dan kita telah mendirikan negara kita
ini dengan perjuangan yang lama dan sekarang rencana itu tinggal
kita laksanakan.
Catatan
Ketahuilah bahwa kebencian Syiah terhadap Ahlussunah itu tidak dapat
dilukiskan, sehingga para ulama Syiah membolehkan pengikutnya untuk
berbohong atas nama ahlussunnah, menuduh tanpa bukti serta
menjelek-jelekkan mereka.
Kaum syiah memandang ahlussunnah dengan penuh kebencian, hal itu
sudah menjadi instruksi dari pimpinan tingkat atas mereka. Bahkan
mereka diinstruksikan untuk masuk ke instansi-instansi pemerintahan,
terutama instansi yang vital seperti angkatan bersenjata dan badan
inteljen. Mereka semua menunggu saatnya untukmengumumkan perang
terhadap ahlussunnah. Ironisnya, mereka melakukan semua itu dengan
anggapan sebagai bentuk kebaktian mereka pada ahlulbait.
Apa yang dialami oleh ulama Ahlussunnah di Iran menjadi saksi
terhadap kekejaman dan sikap ganas mereka. Penangkapan dan
pembunuhan terhadap ulama Ahlussunnah masih terus berlangsung
setelah Khatami menjadi presiden. Penindasan ini tidak hanya terjadi
di kota-kota yang di dalamnya terdapat banyak penduduk Ahlussunnah,
tapi sampai ke desa-desanya.
Syeih Yar Muhamad Kahrowazi, tokoh sunni yang juga memimpin
Perkumpulan Ahlussunah dan juga termasuk pengelola sebuah sekolah di
kota Khasy telah dibunuh. Seluruh bukti mengarah kepada badan
inteljen Iran yang telah membunuhnya, karena yang menangkapnya adlah
kepala sekolah tempat dia mengajar. Hal tersebut bagian propaganda
pemimpin revolusi mereka Ayatu Syaitan Khumaini untuk membersihkan
Iran dari Ulama Ahlussunnah dalam rangka mempermudah rencanamereka
untuk menjadikan Iran bersih dari Ahlussunnah. Pengganti syeikh
yaitu Untuk memutuskan komunikasi antar mahasiswa Ahlussunnah mereka
menempatkan mereka di beberapa penjuru daerah namun setelah salah
satu Syeih mencoba melawan maka kemudian mereka menagkapinya,
menyiksa dan baru kemudian mengembalikan ke asal mereka.
Dengan demikian kita dapat simpulkan bahwa mereka itu adalah
orang-orang kafir Najasi dia lebih jahat dari orang Yahudi Nasrani.
Mereka adalah anak cucu para pelacur yang harus dibunuh di ambil
hartanya tidak mungkin dapat berkumpul dalam berbagai hal dan tidak
perlu ada kesepakatan baik ucapan, tingkah laku.
[1] Persis dengan yang terjadi saat ini, di mana seorang syi’ah yang
bernama Ahmad Chalabi berhasil mempengaruhi pemerintah Amerika untuk
menginvasi Irak dengan bukti-bukti palsu yang akhirnya membuat
Amerika sendiri marah pada Chalabi, Chalabi yang dulu dianggap
pahlawan pembebasan Irak kini dianggap pengkhianat oleh Amerika
sendiri. Tapi Allah memiliki rencana lain, dengan izin Allah, Irak
akan menjadi permulaan countdown kehancuran Amerika. |