80s toys - Atari. I still have

TAMBAHAN :

 Pilihan kekuatan dan qital adalah pilihan setiap masyarakat dan bangsa – dulu dan sekarang – dalam mempertahankan hal-hal baku dan prinsif-prinsifnya yang umum saat ia dihadapkan pada bahaya atau upaya-upaya penggantian, dari pihak dan sisi lain mana saja.

Dan untuk menjelaskan hal itu kita memberikan contoh berikut ini : Seandainya di masyarakat Amerika ada sejumlah perwira militer melakukan kudeta militer dengan kekuatan terhadap sistim demokrasi sosial yang disepakati oleh seluruh kelompok-kelompok masyarakat Amerika, yang dianggap di kalangan mereka sebagai hal-hal yang paten (baku) yang disepakati yang tidak menerima perubahan dan penggantian…!

Apa gerangan sikap rakyat Amerika – yang tercermin pada partai-partai dan perkumpulan-perkumpulannya – terhadap kelompok ini dari kalangan militer yang ingin memaksakan sistem diktator mereka – yang menyelisihi sistem demokrasi yang telah dikenal di antara mereka – dengan kekuatan senjata…?!.

Apakah engkau melihat mereka akan menerima kelompok militer yang mengkudeta, dan mereka memulai negosiasi damai dengan mereka itu, atau mereka ridla dengan pemerintahan dan tingkah laku mereka, atau bahwa mereka itu akan keluar menentang mereka dengan kekuatan dan memulai menghadang mereka dengan senjata sampai mampu mengusir mereka dan mengembalikan bagi masyarakat sistemnya yang sudah mereka kenal dan mereka sepakati…?!.

Tidak ragu bahwa jawabannya adalah pilihan lain : yaitu penggunaan kekuatan dan senjata, dan terutama bila kelompok militer ini menolak untuk menyingkir dengan cara-cara damai. Dan sikap perang rakyat terhadap kelompok ini pada saat itu adalah sesuai dengan aturan dan bisa diterima oleh semua, yang mendapatkan penerimaan di kalangan dunia Internasional dan yang lainnya dan mendapatkan segenap bantuan dan dukungan, serta tidak dicap sebagai tindakan terorisme atau perusakan atau tidak maju dan tuduhan lainnya.25

Dan begitulah keadaan setiap umat yang mana prinsif-prinsif bakunya menghadapi perampasan dan perubahan, kemudian mereka tidak memiliki jalan untuk kembali mengambil apa yang dirampas darinya kecuali dengan kekuatan.

Dan bila penggunaan kekuatan adalah ditetapkan dan dibolehkan bagi setiap bangsa dalam rangka memelihara hal-hal baku yang disepakati di antara mereka, maka kenapa hal itu diharamkan dan dilarang bagi umat Islam saat identitasnya, hal-hal bakunya dan sistimnya yang rabbaniy yang disepakati di tengah umat menghadapi perampasan dan penggantian oleh sekelompok militer atau lainnya yang telah menjual nurani dan loyalitas mereka kepada mush-musuh umat…?!.

Kenapa tidak boleh bagi umat Islam untuk mempertahankan hal-hal bakunya dan nilai-nilainya yang inti dengan kekuatan, dalam waktu yang mana setiap umat dan bangsa mempraktekkan hal ini…?!

Kenapa bila suatu umat dan bangsa mempraktekkan hal ini – yaitu mempertahankan hal-hal bakunya dengan kekuatan – maka ia dinilai maju dan sah, dan bahwa itu adalah salah satu haknya yang mendapatkan bantuan dan dukungan…!!

Padahal andaikata umat Islam mempraktekkan hak ini, ternyata malah jihad dan upayanya dicap keterbelakangan dan bahwa ia adalah tindak terorisme atau bahwa ia adalah cara yang tidak maju serta tuduhan-tuduhan miring lainnya…?!!

Kenapa hal itu boleh bagi kalian tapi tidak boleh bagi kami…?!!

Engkau tidak mendapatkan jawaban atas pertanyaan penting ini dan atas ketimpangan dalam menakar dan menimbang… selain realita bahwa mereka tidak menginginkan bagi umat Islam ini untuk bangkit dari tidur dan bentuknya… dan agar ia tetap terbelenggu dengan belenggu kehinaan, ketertindasan dan kekafiran…!!


25 Pada 5 Nopember di setiap tahun, ada acara umum yang dirayakan oleh rakyat Inggris di seluruh propinsi dan kota Inggris. Perayaan ini mereka namakan “Bonfire Night” di malam itu mereka menyalakan api di taman-taman umum sampai menjelang akhir malam…!!

Sebab perayaan ini adalah bahwa seorang laki-laki bernama “Guy Fawkes” berfikir – sekedar berfikir – untuk membakar Parlemen Inggris, dan itu pada tahun 1605 M jaman raja “James” ternyata rencananya terbongkar sebelum ia melakukan sesuatu, maka ia ditangkap dan divonis mati karena ia lancang berfikir dengan hal seperti ini yang menyentuh lambang dari hal-hal baku bagi rakyat Inggris, terus vonis dilaksanakan dan mereka membakarnya di hadapan khalayak ramai…!!

Dan semenjak itu kejadian pembunuhan dan pembakaran laki-laki itu berubah menjadi perayaan nasional dan rakyat yang dirayakan masyarakat Inggris – di tiap tahun – dengan segenap kebahagiaan dan keramaian, dan di dalamnya mereka menyalakan api, serta mereka memainkan permainan api sebagai ungkapan dari keridlaan mereka terhadap apa yang menimpa orang ini berupa pembunuhan dan pembakaran, yang menyelamatkan perlemen dari pemikiran-pemikirannya yang busuk… maka perhatikanlah!!

Saya katakan : Dalam waktu yang sama mereka mencela prinsif “Jiwa dengan jiwa” yang dikatakan Islam, dan mereka mencapnya dengan keterbelakangan serta bahwa ia menyalahi HAM…!!

 

Islamic Media Ibnuisa
PUSTAKA ISLAM
HOME