BAB II
MEMAHAMI RAHASIA AL-QURAN
AI-Quran, Sebuah
Kitab yang Abadi
Pembahasan yang lalu menegaskan bahwa Al-Quran adalah sebuah
kitab yang abadi di sepanjang zaman. Karena bila suatu perkataan
sepenuhnya benar dan sempurna, maka tidak mungkin ia terbatas
oleh zaman. Al-Quran telah menegaskan kesempurnaan perkataannya:

"Sesungguhnya Al-Quran itu benar-benar perkataan yang pasti, dan
bukan merupakan permainan."
(QS
86:13-14)
Demikianlah, pengetahuan yang benar itu merupakan hakikat
kebenaran. Dasar-dasar akhlak dan hukum-hukum perbuatan yang
dijelaskan Al-Quran merupakan hasil dari kebenaran-kebenaran
yang telah mapan, tidak akan terjamah kebatilan, serta tak akan
musnah di sepanjang zaman. Allah berfirman:

"Dengan kebenaran, Kami menurunkan Al-Quran, dan dengan membawa
kebenaran ia turun."
(QS
17:105)

"Sesudah kebenaran tidak ada lain kecuali kesesatan."
(QS 10:32)

"Sesungguhnya Al-Quran itu adalah sebuah kitab yang mulia dan
tidak akan didatangi kebatilan, baik dari depan maupun dari
belakang."
(QS
41:41-42)
Tidak diragukan lagi bahwa telah banyak pembahasan ditulis
tentang hukum-hukum Al-Quran yang tetap, abadi dan tidak khusus
untuk suatu waktu. Hanya saja hal itu di luar tema pembahasan
kami yang berupaya mengetahui kedudukan Al-Quran bagi kaum
Muslimin sebagaimana dipaparkan oleh AI-Quran itu sendiri.
|