4. ASAL-USUL NAMA YAHUDI (JEWS)
----------------------------
Kerajaan Bani Israel bagian Selatan bernama Yuda atau Yehuda
dan penghuninya dinamakan kaum Yahudi. (Kaum Yahudi inilah
yang dibolehkan kembali ke negeri asalnya dengan firman
Rajadiraja Persia Cyrus II, putera Cambyses, pada tahun 538
S.M.). Nama Yahudi kemudian tetap diperuntukkan kepada
mereka yang MENOLAK kenabian dari Isa Al-Masih Ibnu Maryam
dan Injil serta MENUDUH Siti Maryam sebagai perempuan
pelacur dan Al-Masih sebagai anak zina dan akhirnya BERMAKAR
untuk menyalibnya. Kaum Yahudi inilah (International Jewry)
yang dikutuk baik dalam Injil maupun di dalam Al-Qur'an.
Mereka yang percaya menamakan dirinya NASARA, yakni KRISTEN;
sedangkan mereka yang kemudian menyaksikan akan kebenaran
Al-Qur'an dan Nabi Muhammad disebut Muslimin.
Dalam Perjanjian Lama, Ibrani (Hebrew) disebut "lisan
Kanaan" atau Yehudit (Jewish). Istilah "Ibrit" dibuat oleh
para Rabbani Palestina, dan ini adalah transliterasi dari
kata Aramiya: "Ibray," yang kemudian menjadi "IBRANI"
(Hebrew).4
Antara tahun 132 135 M. timbul pemberontakan terhadap
kekuasaan Romawi di bawah pimpinan Bar Kozibah. Namun
pemberontakan kaum Yahudi ini dapat dipatahkan oleh tentara
Romawi. Sebagai hukuman, maka Kaisar Hadrianus melarang kaum
Yahudi memasuki kota Yerusalem (Colonia Aelia Capitolina).
Mulai saat itu maka kaum Yahudi mulai meninggalkan
Palestina, bertebaran dan terpencar ke seluruh pelosok
dunia. Namun karena fitnah dan khianat orang-orang Yahudi
ini diusir dari Hejaz pada tahun 627 M., dari Suria pada
tahun 890 M.; dari Portugal pada tahun 920 M., dari Spanyol
pada tahun 1110 M., dari Inggris pada tahun 1290 M., dari
Perancis pada tahun 1306 M., dari Belgia pada tahun 1370 M.,
dari Czechoslovakia pada tahun 1380 M., dari Belanda pada
tahun 1444 M., dari Rusia pada tahun 1510 M., dari Italia
pada tahun 1540 M., dan dari Jerman pada tahun 1551 M.
Dari sana mereka kemudian memilih Turki sebagai donme (atau
thinmah = menjadi warganegara Osmania-Turki yang menerima
perlindungan) dan membayar jizyah sebagai imbalan. Setelah
itu lalu mereka memasuki aneka negara sebagai pedagang dan
ahli fikir. Antara tahun 1898 dan 1905 mereka
menyelenggarakan beberapa Konperensi secara rahasia.
Keputusan yang dikeluarkan oleh Konperensi pada tahun 1905
hingga kini masih tersimpan di Perpustakaan British Museum.
Sementara itu selama abad ke XIX mereka menyusun suatu
bahasa yang mereka namakan bahasa "IBRANI" tetapi pada
hakekatnya tidak lain dari pada bahasa "ARAMIYA MODERN."
Islamic Media 2008 Kritik & Saran INDEX UTAMA |