XtGem Forum catalog

5. PAULUS
------------------------
 
Di antara ummat Yahudi Diaspora ada seorang perantau  Yahudi
Hellenist  di  bandar  Griek, Tarsus, ibukota negara Kilikia
yang epilepticus, yakni  berpenyakit  ayan.  Namanya  Syaul,
lebih dikenal dengan nama Grieknya Paulos (latinnya Paulus).
Dalam bahasa Griek tidak ada huruf syin  (sy),  dan  kalimat
"saulos"  dalam  bahasa Griek artinya banci, dan oleh karena
itu dijadikan namanya Paulos. Dukunnya dan teman jalan  pada
tahun-tahun   akhir  dari  masa  tablighnya  bernama  Lukas,
seorang Griek god-fearer, yakni mualaf.
 
Paulus tentang diri dan didikannya: Rum XI: I -  Karena  aku
ini   seorang   Israil  juga,  benih  Ibrahim,  suku  bangsa
Benyamin. 2 Korintus XI: 22 - Orang  Ibranikah  mereka  itu?
Demikianlah   juga   aku.   Orang   Israilkah   mereka  itu?
Demikianlah  juga  aku.  Keturunan  Ibrahimkah  mereka  itu?
Demikianlah  juga  aku.  Galatia  I: 14 - dan majulah aku di
dalam agama Yahudi lebih dari  pada  kebanyakan  orang  yang
sebaya  dengan  aku,  sebab teramat sangat usaha atas segala
adat-istiadat  nenek  moyangku.  Pilipi  III:   5   -   Yang
diselamatkan   pada  delapan  hari  umurku,  berasal  bangsa
Israil, dari pada  suku  bangsa  Benyamin,  seorang  Iberani
keturunan  orang  Ibrani;  tentang  hal  syari'at Torat, aku
seorang Parisi. Rum VII: 9 - Dahulu  aku  ini  hidup  dengan
tiada  bertorat  (yakni  masih belum baligh), tetapi tatkala
penyuruhan itu tiba (pada umur  12  tahun),  maka  dosa  itu
hidup pula
 
Mustahil  Paulus tidak dipengaruhi oleh gymnasium Yunani dan
komedinya. Bagi seorang Yahudi yang saleh, turut serta dalam
permainan  (games)  adalah  haram,  tetapi  mustahil baginya
untuk  tidak  melihatnya.  Dari  surat-surat  Paulus   dapat
ditarik  kesimpulan  bahwa  ia  adalah seorang penonton yang
gemar, asyik. Siapa yang tinggal  di  Tarsus  dan  berbahasa
Yunani  menghirup  jiwa  Hellenist,  tidak peduli agama atau
bangsa apa. Seorang Yahudi bisa saleh, tetapi tak bisa hidup
di  Tarsus  sebagaimana  di Yerusalem. Suatu drama kebaktian
yang terkenal adalah dari dewa Attis dan  dewi  ibu  Cybele:
Pada  suatu  hari  di  bulan Maret yang dikenal sebagai hari
Darah (bersamaan dengan Jum'at  Suci,  Goede  Vrijdag  ummat
Kristen),  patung  dewa Attis diikat pada suatu pohon sedang
mengeluarkan "darah" sampai mati. Darah  yang  sesungguhnya,
itu  diberi  oleh  para pendetanya yang menusuk-nusuk sambil
menari-nari kegila-gilaan. Adakalanya beberapa  dari  mereka
yang dirasuki itu, mengkebirikan dirinya, hal mana diketahui
oleh Paulus seperti ternyata dari Galatia V:  12  -  Biarlah
segala  orang  yang  mengguncangkan hatimu itu kudung. Dalam
Kitab Nabi Yehezkiel  VIII:  14  kita  baca  bahwa  beberapa
perempuan   Yahudi   menangisi   dewa  pembebas  Tamus  yang
terbunuh,  hal  mana  adalah  suatu  bukti  betapa   luasnya
pengaruh dari agama misteri kafir itu hingga diamalkan orang
di Yudea jua. Seorang anggauta  dari  cultus  misteri  tidak
terbatas  pada suatu faham agama. Ia mungkin seorang Gnostic
dalam theology, mungkin juga seorang  falaki.  Seorang  yang
menganut  suatu  filsafat Yunani tidak mustahil turut dengan
cultus  misteri  lain.  Segala  faham  yang  disatukan   ini
dinamakan syncretisme.
 
Para  sarjana  meragukan kebenaran Rasul-rasul XXII:3, dalam
ayat ini Paulus mengakui berguru kepada  Rabbi  Gamaliel  di
Yerusalem  sedang  ia besar dan dididik di Tarsus. Tak dapat
disangsikan bahwa  ia  bukan  seorang  Palestina,  melainkan
seorang  Yahudi  Griek.  Kalau  benar  ia  dididik di Yudea,
niscaya pengetahuannya tentang bahasa  Griek  kurus  sekali.
Paulus    menggunakan   Septuaginta,   itulah   Torat   yang
diterjemahkan  dan  diperluas  dalam   bahasa   Griek   pada
kira-kira tahun 200 S.M., terjemahan mana ditolak oleh ulama
Yerusalem.  Dalam  surat-suratnya,  Paulus   suka   mengutip
ayat-ayat   dari  Septuaginta,  misalnya  Rum  IX:17;  XI:4;
XII:19; 1 Korintus  III:19.  Ada  juga  ayat-ayat  yang  tak
terdapat pada Septuaginta, tetapi pada beberapa dokumen yang
ditemukan pada tahun 1947 di gua-gua dari Lautan Mati  (Dead
Sea Scrolls).
 
Bahasa  Paulus bukan Griek klassik, melainkan "koine," yakni
bahasa  sehari-hari.  Bahasanya  buruk  dan  sulit  difahami
orang,  hal  ini  tampak dari II Korintus XI:6 - "Sungguhpun
aku kurang faham di  dalam  hal  pertuturanku,  ..."  dan  2
Petrus   III:  16  -  "Demikianlah  di  dalam  segala  surat
kirimannya dikatakannya dari  hal  segala  perkara  itu.  Di
dalamnya   itu   ada   juga   beberapa  perkara  yang  susah
dimengerti, ..."
 
Paulus mengakui, ia seorang Parisi. Di Yerusalem diajar ilmu
Syari'at  Musa  dan  tafsirnya.  Di  antara  penganut mazhab
Parisi sendiri terdapat banyak  sekali  pertentangan  faham,
mungkin  lebih  banyak  dari  pada yang terlihat dalam kitab
Talmud.
 
Sebenarnya ada dua terbitan Talmud, ialah  yang  diterbitkan
di  Palestina  dan  yang  diterbitkan di Babilonia. Terbitan
Babilonia  ini  adalah  lebih   luas.   Terbitan   Palestina
bertarikh  dari  kira-kira  pertengahan  abad  ke  V Masehi,
sedangkan  terbitan  Babilonia   kira-kira   setengah   abad
kemudian.   talmud   terdiri  dari  aneka  warna  soal  yang
dahulunya  dikenal  semata-mata   sebagai   tradisi   lisan.
Intisari  dari kitab ini adalah Misyna, yakni "ulangan" yang
menafsirkan Syariat Musa;  sebaliknya  Misyna  ini  ditafsir
oleh  kitab  Gemara  yang artinya "sempurna." Juga ada bahan
dari kitab Tosefta,  yakni  "perlengkapan."  Al-Masih  dalam
kitab Talmud adalah manusia biasa dari darah dan daging yang
diutus Allah s.w.t., lain dari conceptnya ummat Nasrani yang
mempertuhankannya.  Referensi  tentang  Yesus  dalam  Talmud
banyak sekali menderita dari keadaan sukar  yang  disebabkan
oleh   pertengkaran  Yahudi-Nasrani  dan  akibat  pengejaran
Yahudi oleh Nasara Dalam banyak hal dengan  sengaja  dibikin
tidak  dapat  dimengerti  oleh  awam kecuali orang dalam dan
agar jangan dimengerti oleh padri Nasara  yang  mengumpulkan
dan  membakar  Talmud  bergerobak-gerobak karena dianggapnya
isinya adalah bid'ah.  Walaupun  demikian,  masih  ada  juga
sindiran-sindiran yang terang.
 
Baik Talmud maupun Misyna berisi sindiran tentang Yesus yang
berasal dari zina dan yang  dihina  kesuciannya.  "Kelahiran
yang  tak  halal dari Kristus senantiasa dipertahankan dalam
dogma yudaisme," kata S. Krauss.12
 
Kitab rasul-rasul  sebetulnya  kurang  menceritakan  tentang
apostel-apostel, akan tetapi bagian terbesarnya meriwayatkan
tentang Paulus sendiri. Setengah orang menduga bahwa  Paulus
adalah  seorang  "apostolos" yakni seorang amil dari Baitaal
Muqqadis, pengumpul uang zakat di  daerahnya  yang  kemudian
disetorkan  pada  bait-al  mal  di  Yerusalem,  di  mana  ia
mendengar tentang ajaran sufi  dari  Isa  Al-Masih  yang  ia
memerangi sebagai bid'ah.
 
Tentang  berbaliknya,  yakni  tobatnya  Paulus  dapat dibaca
dalam tiga saduran yang saling bertentangan dari kitab kisah
yang pendek, kenyataan mana menimbulkan pertanyaan yang mana
yang benar dan yang mana yang dusta. Rasul-rasul IX:  3,  4,
5, 6, 7 - Sedang ia berjalan dekat dengan Damsyik, tiba-tiba
memancarlah suatu cahaya dari langit  sekeliling  dia;  maka
rebahlah  ia  ke  tanah,  lalu  didengamya  suatu suara yang
mengatakan kepadanya: "Saul, Saul,  apakah  sebabnya  engkau
aniayakan  aku?" Maka sahutnya: "Siapakah engkau, ya Tuhan?"
Maka ia pun bersabda: "Aku  Yesus,  yang  engkau  aniayakan.
Bangkit dan masuklah ke dalam negeri, di sana akan dikatakan
kepadamu barang yang wajib engkau perbuat." Maka orang  yang
berjalan bersama-sama dengan dia itu pun berdiri tercengang,
mendengar suara itu, tetapi tiada nampak barang seorang pun.
Rasul-rasul   XXII:9   -   Sungguhpun   segala   orang  yang
bersama-sama dengan aku itu nampak cahaya itu, tetapi  tiada
mendengar  suara Dia, yang berkata kepadaku itu. Rasul-rasul
XXVI: 14 - Tatkala patik  sekalian  sudah  rebah  ke  tanah,
patik  dengar  suatu  suara  mengatakan  kepada patik dengan
bahasa Ibrani: "Saul, Saul, apakah sebabnya engkau aniayakan
Aku? Sukarlah bagimu menendang dosa."
 
Pada  saduran  yang pertama orang yang berjalan bersama-sama
dengan dia berdiri tercengang, mendengar suara, tetapi tiada
nampak  barang  seorangpun.  Pada  saduran  kedua orang yang
bersama-sama  dengannya  nampak  cahaya  itu,  tetapi  tiada
mendengar suara, sedang pada saduran ketiga bukannya berdiri
tercengang tetapi sekalian rebah ke tanah.
 
Paulus berpendapat bahwa para mualaf tidak harus disunat dan
tidak  harus pula tunduk kepada Syariat Musa, akan tetapi ia
yakin  bahwa  orang  Yahudi  tidak  bebas  dari  hukum   dan
kewajiban-kewajiban tersebut.
 
Nyatalah  dari  I KORINTUS 7 tentang asceticism (zuhud) dari
Paulus yang  berkata  "baiklah  laki-laki  jangan  menyentuh
perempuan,"  akan tetapi "lebih baik kawin dari pada menyala
berahinya." Dari  fasal  tersebut  bersumber  alasan  kenapa
padri  Roma  Katolik  tidak  menikah.  Paulus melihat isteri
bukan  sebagai  kawan  hidup  dalam  keluarga,  akan  tetapi
semata-mata  dari sudut kekelaminan (sex), dengan kata lain,
untuk melampiaskan berahi jangan  sampai  melacur,  berzina.
Untunglah  kaum  Fundamentalist  yang  berkata  bahwa mereka
mengikuti kata demi kata dari  kitab  suci  yang  diilhamkan
oleh  Tuhan  itu  (Sacra  Scriptura  Verbum Dei = Kitab Suci
adalah Firman Allah),  nampaknya  tidak  menganggap  terlalu
serius  nasehat  dari  Paulus.  Ia  sendiri barangkali tidak
pemandangannya (I KORINTUS 7:40), tetapi pada fikirannya hal
itu  juga  menurut "Roh Allah." Perlu ditambah di sini bahwa
menurut keyakinan Nasara, Allah itu roh yang memasuki  tubuh
makhlukNya, seperti Yesus, Paulus, dan seterusnya, sedangkan
keyakinan Islam Allah adalah pencipta roh, bukannya roh, dan
tidak diketahui zat oknum Allah.

Islamic Media 2008
Kritik & Saran
Counter
INDEX UTAMA