8. SEPULUH FIRMAN DAN TAURAT SADURAN POST MUSA
------------------------------------------------------------
Menurut para scholar lagi theolog, saduran Sepuluh Firman
atau Decalogue yang tersurat dalam Kitab Ulangan 5:6 - 22
dari Bijbel Wasiat yang Lama (Kitab sucinya Ummat Yahudi dan
Kristen) ditemukan dalam Kitab Ulangan, yang pada masa itu
belum setebal yang dikenal orang sekarang, di Mesjid Al-Aqsa
(Bait Al-Maqdis) oleh Imam Besar Hilkia dan dimaklumatkan
oleh Yosia, raja Yuda pada tahun 621 S.M. (Lihat II Rajaraja
22:8), yakni lebih dari 600 tahun sesudah Nabi Musa a.s.
Memang miharab mesjid senantiasa, hingga kini, merupakan
perpustakaan Kitab-kitab Suci.
Menurut pendapat para sarjana, saduran Sepuluh Firman yang
termuat dalam Kitab Keluaran 20:1 - 17, nyatalah "suatu yang
diselipkan," yang ditulisnya sesudah tahun 500 S.M. Bunyi
Kitab Keluaran 32:19 "... maka, bernyalalah amarah Musa,
lalu dicampakkannya kedua loh batu dari dalam tangannya,
dipecahkannya pada kaki bukit itu."
Kemudian, menurut Kitab Keluaran 34, dipahat dua loh lagi
yang memuat Decalogue lain (ayat-ayat 13 - 28) dan yang
dinamakan wet dari Perjanjian.
Pada tahun 444 S.M. dimaklumatkanlah dan diterima Torat
(wet) yang disusun pada masa Pembuangan di Babil (Babylon)
dan yang dikatakannya dari Musa, termasuk pada
saduran-saduran dari Sepuluh Firman.
Adalagi satu saduran dari Sepuluh Firman atas suatu yang
dikenal sebagai Nash Papyrus dan bertarikh kira-kira tahun
100 S.M. Perbedaan-perbedaannya tidak seberapa besar.
Timbullah pertanyaan Sepuluh Firman yang mana sebetulnya
ditulis Musa? Autographa dari Sepuluh Firman dan kitab-kitab
tersebut di atas, yakni naskah yang ditulis semula, tidak
ada. Hanya terdapat codices, ialah salinan dari salinan dari
salinan kuna. Hal ini tidak mengherankan, karena pada tahun
586 S.M. Mesjid Al-Aqsa dibakar habis oleh Bukhtanasser
(Nebukadnezar) dan pada tahun 70 M. oleh Titus. Awam yang
buta huruf tidak memiliki senaskah pun.
Banyak persamaan terdapat antara undang-undang yang disusun
pada masa Pembuangan di Babylon (568 S.M. - 538 S. M. ) dan
yang dikatakannya berasal dari Musa, dengan Code yang lebih
tua yakni dari Hammurabi, raja Babylon yang hidup kira-kira
tahun 1.800 S.M. Hammurabi adalah orang Arab-Mutarriba
(Arabes Secondaires). Code ini ditemukan di Susa (=
Persepolis, kini Takht-i-Jamshid) oleh J. de Morgan pada
tahun 1901/1902
Dari banyaknya pertentangan, perbedaan dan fakta-fakta
tersebut para sarjana, baik Yahudi maupun Kristen, seperti
di abad XII rabbani (rabbi) Ibn Ezra, di abad XVII Baruch
Spinoza, kemudian Goethe, Graf, Julius Wellhausen dan
sebagainya, telah menolak mitos bahwa Bijbel, dalam kasus
Sepuluh Firman, adalah kalam Allah, di samping mengakui
bahwa Code Moral itu adalah amat hebat yang disusun oleh
orang-orang yang bermaksud baik. Apa yang merupakan
teka-teki bagi para scholar, merupakan tantangan bagi
theolog kaum fundamentalism yang berdasar atas "Sola
Scriptura (Hanya Bijbel)." Mereka senantiasa berusaha
membela keganjilan-keganjilan dengan tafsiran yang
berbelit-belit.
Susunan Sepuluh Firman tidak sama di antara Gereja-gereja
Griek, Roma Katolik, Reformed, Luther dan Yahudi. Dalam
Septuaginta, terjemahan Torat pada kira-kira tahun 200 S.M.
di Mesir dalam bahasa Griek dari bahasa Ibrani, susunan
Decalogue itu diubahnya.5
Adapun Islam, sejauh sesuatu tidak bertentangan dengannya,
kaum Muslimin tidak menolak dan tidak menerima ayat-ayat
Bijbel bersikap bebas actief. Al-Qur'an 7:145 dan 154 tiada
menyebutkan bahwa loh-loh itu dipecah Musa karena sangat
marahnya.
Perhatikanlah ayat-ayat Bijbel tersebut di bawah ini dari
Al-Kitab penerbitan Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta
(1960), dan ayat-ayat Al Qur'an dari Tafsir Qur'an keluaran
Penerbit Wijaya Jakarta (MCMLIX).
KITAB ULANGAN 5:6-22, khususnya ayat 22:
"Maka segala firman ini dikatakan Tuhan kepada segenap
sidang kamu dari atas gunung, dari tengah-tengah api dan
awan dan gelap-gulita serta dengan bunyi suara yang hebat,
maka tiada dipertambahi dengan barang sesuatu, melainkan
disuratkannya firman itu pada dua loh batu, lalu
diberikannya kepadaku."
KITAB RAJA-RAJA II 22:8, KITAB KELUARAN 20:1-17, KITAB
KELUARAN 34:13 - 28, khususnya ayat 28:
"Maka Musa adalah di sana serta dengan Tuhan empat puluh
hari empat puluh malam lamanya, tiada ia makan roti dan
tiada ia minum air, maka disuratkannya segala firman
perjanjian, sepuluh firman itu, di atas loh batu."
AL-QUR'AN 7:145 dan 154: 145 - Dan Kami tuliskan untuknya
pada beberapa loh batu, pengajaran dalam segala sesuatu, dan
penjelasan bagi segalanya; sebab itu ambillah dengan
sungguh-sungguh dan suruhlah kaum engkau mengambil yang
sebaik-baiknya; nanti akan Aku perlihatkan kepada tempat
diam kaum yang jahat. 154 - Setelah marah Musa tenang,
diambilnya loh-loh itu, dan tulisannya (naskah) itu berisi
pimpinan dan rahmat untuk orang-orang yang takut kepada
Tuhannya.
Islamic Media 2008 Kritik & Saran INDEX UTAMA |