Agama adalah Fitrah
Fitrah adalah potensi-potensi tertentu yang ada pada diri manusia yang telah dibawanya semenjak lahir, dalam kaitannya dengan tugas manusia sebagai khalifah Allah untuk menciptakan kemakmuran dan kebahagiaan dimuka bumi ini. Sebab dengan berkembangnya seluruh fitrah tersebut, barulah tugas hidup manusia itu akan terlaksana dengan sukses.
Menurut para pakar ilmu jiwa, didalam jiwa manusia itu ada enam rasa/potensi, yaitu Agama intelek, sosial, susila, harga diri dan seni.
Lalu menurut para ilmuwan Antrhopolgi, potensi pada diri manusia itu ada tiga, yaitu mempertahankan hidup melangsungkan keturunan dan membela hidup. Dimana mempertahankan hidup dengan makan dan minuman, melangsungkan keturunan dengan bersuami atau beristri, membela hidup dengan persenjataan.
                    
                    
                    Islam sendiri mengakui bahwa manusia dilahirkan memang 
                    membawa potensi-potensi kefitrahan tertentu itu. 
                    Dalam hal ini Nabi besar Muhammad Saw bersabda : 
                    
                    
                    'Tidaklah 
                    dilahirkan seorang anak melainkan atas fitrah'
                    (Hr. Muslim). 
Persoalannya sekarang, apakah Al-Qur'an mengungkapkan fitrah-fitrah yang ada pada diri manusia dalam bentuk perintah atau anjuran untuk berbuat sesuatu yang diluar kemampuannya atau fitrahnya, maka berarti :
                    
                    1.
                    
                    Al-Qur'an melanggar prinsip yang telah ditetapkan sendiri, 
                    yaitu agama Islam diciptakan bersesuaian dengan fitrah 
                    manusia, sebagaimana yang dinyatakan dalam Surah Ar-Ruum 
                    ayat 30 : 
                    
                    
                    "So set thy purpose for religion as a man by nature upright 
                    - the nature (framed) of Allah, in which He hath created 
                    man. There is no altering (the laws of) Allah's creation. 
                    That is the right religion, but most men know not -"
                    (QS. 30:30) 
                    
                    "Maka 
                    hadapkanlah dirimu kepada agama (Allah) yang benar itu; (tetaplah 
                    atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut 
                    fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) 
                    agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."
                    (QS. 30:30) 
                    
                    2.
                    
                    Al-Qur'an memaksa manusia manusia untuk berbuat sesuatu yang 
                    diluar kemampuannya. Padahal Allah sudah menyatakannya dalam 
                    Al-Qur'an : 
                    
                    
                    "Allah tasketh not a soul beyond its scope. For it (is only) 
                    that which it hath earned, and against it (only) that which 
                    it hath deserved."
                    (QS. 2:286) 
                    
                    
                    "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan 
                    kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang 
                    diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang 
                    dikerjakannya."
                    (QS. 2:286) 
                    
                    
                    "Say: Each one doth according to his rule of conduct."
                    (QS. 17:84) 
                    
                    "Katakanlah: 
                    "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing".
                    (QS. 17:84) 
Untuk itulah kita akan mengungkapkan bagaimana Al-Qur'an mengakui dan menghidupkan fitrah-fitrah yang ada pada diri manusia itu.
1. Agama
                    
                    A.
                    
                    Fitrah keagamaan ini menurut Al-Qur'an telah diberikan 
                    kepada manusia semenjak dialam roh dahulu, yaitu ketika 
                    Allah mengajak roh manusia untuk mengadakan suatu perjanjian 
                    sebagaimana yang dinyatakan dalam Surah Al A'raf ayat 172 
                    berikut : 
                    
                    
                    "And (remember) when thy Lord brought forth from the 
                    Children of Adam, from their reins, their seed, and made 
                    them testify of themselves, (saying): Am I not your Lord ? 
                    They said: Yea, verily."
                    (QS. 7:172) 
                    
                    
                    "Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan 
                    anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil 
                    kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):"Bukankah 
                    Aku ini Tuhanmu". Mereka menjawab:"Betul (Engkau Tuhan kami), 
                    kami menjadi saksi". 
                    (QS. 7:172) 
                    
                    
                    Adanya pengakuan inilah yang membawa konsekuensi pada 
                    manusia untuk beragama. 
                    Sehingga Almarhum Buya Hamka dalam bukunya 'Pelajaran Agama 
                    Islam' mengatakan: 'Setelah kita tinjau perkembangan hidup 
                    manusia dan perkembangan caranya berpikir sejak dari jaman 
                    sangat sederhana (primitif) sampai ia meningkat 
                    bermasyarakat, nyatalah sudah bahwa pokok asli pendapatnya 
                    ialah tentang adanya Yang Maha Kuasa dan Ghaib. Inilah 
                    perasaan yang semurni-murninya dalam jiwa manusia.' 
                    
                    
                    B.
                    Allah mengirimkan Nabi dan Rasul-Nya untuk mengingatkan 
                    perjanjian tersebut. 
                    
                    
                    "Remind them, for thou art but a remembrancer."
                    (QS. 88:21) 
                    
                    "Maka 
                    berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu adalah 
                    orang-orang yang memberi peringatan." 
                    (QS. 88:21) 
                    
                    C.
                    Allah menurunkan Al-Qur'an adalah untuk mengatur konsekuensi 
                    perjanjian itu.
                    Setiap perjanjian mempunyai konsekuensi, yaitu hak dan 
                    kewajiban antara kedua belah pihak yang berjanji. Tetapi 
                    karena perjanjian itu terjadi antara Allah dengan manusia, 
                    maka konsekuensinya tidak seperti perjanjian antara manusia 
                    dengan manusia. Sebab Allah bersifat Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri 
                    Sendiri-Nya), maka pada Allah tidak ada kewajiban dan pada 
                    manusia tidak ada hak. 
                    
                    
                    Ini diganti dengan wewenang, yaitu wewenang Allah untuk 
                    memberi segala sesuatu kepada manusia agar ia mampu dan 
                    cakap dalam melaksanakan perjanjian itu, dan wewenang 
                    manusia adalah untuk menerima segalanya itu.
                    Jadi yang masih ada adalah hak pada Allah dan kewajiban pada 
                    manusia.
                    Hak Allah untuk disembah dan kewajiban manusia untuk 
                    menyembah-Nya. 
Menyembah Allah berarti melaksanakan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya. Karena itu isi Al-Qur'an adalah perintah dan larangan Allah, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan itu, agar manusia melaksanakannya dengan kesadaran sendiri dan berhasil dengan sukses.
Al-Qur'an menyatakan :
                    
                    
                    "And We reveal the Scripture unto thee as an exposition of 
                    all things, and a guidance and a mercy and good tidings for 
                    those who have surrendered (to Allah)."
                    (QS. 16:89) 
                    
                    
                    "Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur'an) untuk 
                    menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat bagi 
                    orang-orang yang berserah diri."
                    (QS. 16:89) 
                    
                    "O 
                    People of the Scripture! Now hath Our messenger come unto 
                    you, expounding unto you much of that which ye used to hide 
                    in the Scripture, and forgiving much. now hath come unto you 
                    light from Allah and plain Scripture. Whereby Allah guideth 
                    him who seeketh His good pleasure unto paths of peace. He 
                    bringeth them out of darkness unto light by His decree, and 
                    guideth them unto a straight path."
                    (QS. 5:15-16) 
                    
                    "Hai 
                    ahli kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, 
                    yang menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al-Kitab yang kamu 
                    sembunyikan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. 
                    Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan 
                    kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki 
                    orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan 
                    keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan 
                    orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang 
                    benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan 
                    yang lurus."
                    (QS. 5:16) 
2. Agama
A.
Islam adalah agama (yang sesuai dengan) akal manusia.
Nabi Muhammad Saw menyabdakan : 
                    
                    
                    'Agama itu adalah akal, tidak ada agama bagi orang-orang 
                    yang tidak (mau memanfaatkan akalnya) berakal'
                    (Hr. Abu Syekh) 
                    
                    
                    Orang-orang yang akalnya belum berkembang (anak-anak), atau 
                    orang-orang yang akalnya tidak berfungsi (orang yang tidur), 
                    atau orang yang akalnya sudah rusak (orang gila), tidak 
                    dibebani hukum agama.
                    Dalm hal ini Nabi Besar Muhammad Saw bersabda: 
                    
                    
                    
                    "Yang terlepas dari hukum agama itu ada tiga macam: 1. Anak 
                    hingga ia dewasa, 2. Orang tidur hingga ia bangun, 3. Orang 
                    gila hingga ia sembuh."
                    (Hr. Abu Daud dan Ibnu Majah). 
                    
                    B.
                    Al-Qur'an mendorong manusia untuk berpikir tentang segala 
                    sesuatu dengan sedalam-dalamnya, sehingga sampai pada 
                    kesimpulan bahwa segala sesuatu itu ada penciptanya, yaitu 
                    Tuhan, dan diciptakan dengan maksud dan tujuan tertentu, 
                    yang akhir-akhirnya mendorong manusia untuk lebih beriman 
                    kepada Tuhan yang Esa dalam segala bidang-Nya. 
                    
                    
                    
                    "Lo! In the creation of the heavens and the earth and (in) 
                    the difference of night and day are tokens (of His 
                    Sovereignty) for men of understanding, Such as remember 
                    Allah, standing, sitting, and reclining, and consider the 
                    creation of the heavens and the earth, (and say): Our Lord! 
                    Thou createdst not this in vain. Glory be to Thee! Preserve 
                    us from the doom of Fire."
                    (QS. 3:190-191) 
                    
                    "Sesungguhnya 
                    dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya 
                    malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang 
                    berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil 
                    berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka 
                    memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya 
                    berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini 
                    dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari 
                    siksa neraka."
                    (QS. 3:190-191) 
Kemudian Al-Qur'an menyatakan bahwa manusia dengan intelektualnya mampu untuk mencapai segala sesuatu yang diinginkannya. Sebagaimana yang dinyatakan oleh ayat berikut :
                    
                    
                    "Lo! We made him strong in the land and gave him unto every 
                    thing a road."
                    (QS. 18:84) 
                    
                    "Sesungguhnya 
                    Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan 
                    Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) 
                    segala sesuatu."
                    (QS. 18:84) 
Untuk mencapai itu, manusia diperintahkan mencari jalan-jalan tersebut yang selanjutnya akan memberikan manusia itu pengetahuan.
                    
                    
                    "But seek the abode of the Hereafter in that which Allah 
                    hath given thee and neglect not thy portion of the world, 
                    and be thou kind even as Allah hath been kind to thee, and 
                    seek not corruption in the earth; lo! Allah loveth not 
                    corrupters."
                    (QS. 28:77) 
                    
                    
                    "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah 
                    kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu 
                    melupakan bahagianmu dari (keni'matan) duniawi dan berbuat 
                    baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat 
                    baik, kepadamu, dan janganlah kamu ber-buat kerusakan di (muka) 
                    bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang 
                    berbuat kerusakan."
                    (QS. 28:77) 
                    
                    
                    "And seek that which Allah hath ordained for you, and eat 
                    and drink until the white thread becometh distinct to you 
                    from the black thread of the dawn..."
                    (QS. 2:187) 
                    
                    
                    "Dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan 
                    makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang 
                    hitam..."
                    (QS. 2:187) 
                    
                    C.
                    Al-Qur'an memuji keunggulan atau superioritas orang-orang 
                    yang berilmu pengetahuan (cendikiawan/ilmuwan) sebagaimana 
                    yang dinyatakan oleh ayat-ayat berikut : 
                    
                    
                    "Allah will exalt those who believe among you, and those who 
                    have knowledge, to high ranks. Allah is Informed of what ye 
                    do."
                    (QS. 58:11) 
                    
                    
                    "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu 
                    dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa 
                    derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
                    (QS. 58:11) 
Sebaliknya Allah membenci orang-orang yang bodoh dan tidak berusaha untuk membebaskan dirinya dari kebodohan tersebut.
                    
                    
                    "Already have We urged unto hell many of the jinn and 
                    humankind, having hearts wherewith they understand not, and 
                    having eyes wherewith they see not, and having ears 
                    wherewith they hear not. These are as the cattle - nay, but 
                    they are worse! These are the neglectful."
                    (QS. 7:179) 
                    
                    
                    "Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) 
                    kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, 
                    tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat 
                    Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak 
                    dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), 
                    dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya 
                    untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai 
                    binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka 
                    itulah orang-orang yang lalai."
                    (QS. 7:179) 
                    
                    
                    "Lo! the worst of beasts in Allah's sight are the deaf, the 
                    dumb, who have no sense."
                    (QS. 8:22) 
                    
                    "Sesungguhnya 
                    binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah 
                    ialah; orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti 
                    apa-apapun."
                    (QS. 8:22) 
                    
                    
                    "Lo! Allah changeth not the condition of a folk until they 
                    (first) change that which is in their hearts."
                    (QS. 13:11) 
                    
                    "Sesungguhnya 
                    Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka 
                    merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri."
                    (QS. 13:11) 
Akan tetapi Allah tidak akan menghukum mereka yang mengerjakan kesalahan karena kebodohan mereka dan mereka melakukan perbaikan didalam sikapnya setelah ia terbebas dari kebodohannya.
                    
                    
                    "Then lo! thy Lord - for those who do evil in ignorance and 
                    afterward repent and amend - lo! (for them) thy Lord is 
                    afterward indeed Forgiving, Merciful."
                    (QS. 16:119) 
                    
                    "Kemudian, 
                    sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang 
                    mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka 
                    bertobat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya); sesungguhnya 
                    Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha 
                    Penyayang."
                    (QS. 16:119) 
3. Sosial
A. Al-Qur'an menyatakan bahwa manusia adalah umat yang satu.
                    
                    
                    "Mankind were one community, and Allah sent (unto them) 
                    prophets as bearers of good tidings and as warners, and 
                    revealed therewith the Scripture with the truth that it 
                    might judge between mankind concerning that wherein they 
                    differed. And only those unto whom (the Scripture) was given 
                    differed concerning it, after clear proofs had come unto 
                    them, through hatred one of another. And Allah by His Will 
                    guided those who believe unto the truth of that concerning 
                    which they differed. Allah guideth whom He will unto a 
                    straight path."
                    (QS. 2:213) 
                    
                    "Manusia 
                    itu adalah ummat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), 
                    maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi kabar gembira 
                    dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka 
                    Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia 
                    tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah 
                    berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah 
                    didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada 
                    mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki 
                    antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk 
                    orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang 
                    mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah 
                    selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada 
                    jalan yang lurus."
                    (QS. 2:213) 
B. Manusia dijadikan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa adalah untuk saling kenal mengenal.
                    
                    "O 
                    mankind! Lo! We have created you male and female, and have 
                    made you nations and tribes that ye may know one another. 
                    Lo! the noblest of you, in the sight of Allah, is the best 
                    in conduct. Lo! Allah is Knower, Aware."
                    (QS. 49:13) 
                    
                    "Hai 
                    manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang 
                    laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu 
                    berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling 
                    kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di 
                    antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa 
                    di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha 
                    Mengenal." 
                    (QS. 49:13) 
C. Al-Qur'an memerintahkan agar hidup dilaksanakan dengan saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan, dan tidak saling menolong didalam melakukan dosa dan kejahatan.
                    
                    
                    "but help ye one another unto righteousness and pious duty. 
                    Help not one another unto sin and transgression, but keep 
                    your duty to Allah."
                    (QS. 5:2) 
                    
                    
                    "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan 
                    dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan 
                    pelanggaran."
                    (QS. 5:2) 
Dari pernyataan ayat diatas, jelaslah bahwa Al-Qur'an telah meletakkan dasar-dasar kehidupan sosial yang pokok dan paling utama.
4. Susila
                    
                    A.
                    
                    Al-Qur'an mengatur manusia kedalam suatu sistem kehidupan 
                    yang berdasar pada segala kebaikan dan bebas dari segala 
                    kejahatan. 
                    
                    
                    "Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah 
                    mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik 
                    bekal adalah taqwa dan bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang 
                    yang berakal."
                    (QS. 2:197) 
                    
                    
                    "And whatsoever good ye do Allah knoweth it. So make 
                    provision for yourselves (Hereafter); for the best provision 
                    is to ward off evil. Therefore keep your duty unto Me, O men 
                    of understanding."
                    (QS. 2:197) 
                    
                    B.
                    Al-Qur'an mendorong, bukan saja untuk melaksanakan sifat 
                    yang baik, tetapi juga menegakkannya dan mendorong untuk 
                    menghapuskan sifat yang buruk. 
                    
                    
                    "Establish worship at the two ends of the day and in some 
                    watches of the night. Lo! good deeds annul ill-deeds. This 
                    is reminder for the mindful."
                    (QS. 11:114) 
                    
                    
                    "Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan 
                    petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. 
                    Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan 
                    (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan 
                    bagi orang-orang yang ingat."
                    (QS. 11:114) 
                    
                    C.
                    Al-Qur'an menunjukkan mana yang baik dan mana yang buruk, 
                    sebab manusia dengan akalnya saja tidak mampu untuk 
                    menunjukkan hal ini. Manusia dengan akalnya hanya mampu 
                    memilih mana yang baik dan mana yang buruk yang telah 
                    ditunjukkan Al-Qur'an. 
                    
                    "Hai 
                    orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) 
                    sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari 
                    hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami 
                    keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih 
                    yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal 
                    kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan 
                    memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah 
                    Maha Kaya lagi Maha Terpuji."
                    (QS. 2:267) 
                    
                    "O 
                    ye who believe! Spend of the good things which ye have 
                    earned, and of that which We bring forth from the earth for 
                    you, and seek not the bad (with intent) to spend thereof (in 
                    charity) when ye would not take it for yourselves save with 
                    disdain; and know that Allah is Absolute, Owner of Praise."
                    (QS. 2:267) 
Banyak lagi ayat-ayat lainnya yang berhubungan dengan kesusilaan ini, dengan demikian jelaslah, bahwa Al-Qur'an telah meletakkan dasar kesusilaan kepada manusia, dan Nabi besar Muhammad Saw sendiri juga menyatakab kepada manusia bahwa beliau diutus oleh Allah kepada umat manusia dengan membawa Al-Qur'an adalah untuk memperbaiki budi pekerti (moral) manusia. Dan Beliau Saw adalah contoh budi pekerti yang terbaik dan agung yang bisa dicontoh.
                    
                    "Aku 
                    diutus hanyalah untuk menyempurnakan budi pekerti manusia."
                    (HR. Bukhari) 
                    
                    
                    "And lo (Muhammad)! thou art of a tremendous nature."
                    (QS. 68:4) 
                    
                    
                    "Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi 
                    pekerti yang agung."
                    (QS. 68:4) 
                    
                    
                    "Verily in the messenger of Allah ye have a good example for 
                    him who looketh unto Allah and the Last Day, and remembereth 
                    Allah much."
                    (QS. 33:21) 
                    
                    "Sesungguhnya 
                    telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik 
                    bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan 
                    (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."
                    (QS. 33:21) 
5. Harga diri
                    
                    A.
                    
                    Al-Qur'an menyatakan bahwa harga diri serta kemuliaan 
                    manusia itu amat tinggi, lebih tinggi dari makhluk-makhluk 
                    lain ciptaan Tuhan. 
                    
                    
                    "Verily we have honoured the Children of Adam. We carry them 
                    on the land and the sea, and have made provision of good 
                    things for them, and have preferred them above many of those 
                    whom We created with a marked preferment."
                    (QS. 17:70) 
                    
                    
                    "Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami 
                    angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka 
                    rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan 
                    kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah 
                    Kami ciptakan."
                    (QS. 17:70) 
                    
                    B.
                    Kemudian Al-Qur'an memerintahkan agar harga diri dan 
                    kemuliaan yang telah diberikan oleh Allah itu dipelihara dan 
                    Al-Qur'an telah menunjukkan jalannya, yaitu dengan Iman dan 
                    Amal saleh. 
                    
                    "Sesungguhnya 
                    Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang 
                    sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang 
                    serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang 
                    beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala 
                    yang tiada putus-putusnya."
                    (QS. 95:4-6) 
                    
                    
                    "Surely We created man of the best stature, Then we reduced 
                    him to the lowest of the low, Save those who believe and do 
                    good works, and theirs is a reward unfailing."
                    (QS. 95:6) 
                    
                    C.
                    Akhirnya Al-Qur'an menyatakan bahwa tanpa Iman dan Amal 
                    Saleh, martabat manusia akan sejajar dengan binatang. 
                    
                    
                    "Sesungguhnya 
                    Allah memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan 
                    amal saleh ke dalam surga yang mengalir di bawahnya 
                    sungai-sungai. Dan orang-orang yang kafir itu 
                    bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti 
                    makannya binatang-binatang. Dan neraka adalah tempat tinggal 
                    mereka."
                    (QS. 47:12) 
                    
                    
                    "Lo! Allah will cause those who believe and do good works to 
                    enter Gardens underneath which rivers flow; while those who 
                    disbelieve take their comfort in this life and eat even as 
                    the cattle eat, and the Fire is their habitation."
                    (QS. 47:12)
| 
			Islamic Media 2008 Kritik & Saran INDEX UTAMA  |