Chapter
2.4
2.4 Mirza Ghulam Ahmad
Duplikat Sir Syed Ahmad Khan Success yang dicapai Ahmadiyah mungkin dapat mengaburkan pandangan kaum muslimin akan tetapi tidak demikian pada pandangan Ulamaulama. Justru sebaliknya, dari success yang dicapai Ahmadiyah itu timbullah kecurigaan Ulama-ulama terhadapnya. Kelahirannya yang baru kemarin, bangunnya yang kesiangan dan daerah-daerah yang dibabatnya bukan hutan lagi, adalah sebab-sebab diantara sebab timbulnya rasa curiga. Usaha-usaha untuk mengenal Ahmadiyah telah disiapkan dengan baik oleh penulis-penulis India, Pakistan, maupun di luar kedua negara itu. Akan tetapi sebagaimana dikatakan oleh Muhammad Iqbal, bahwa cara-cara mereka memperkenalkan masih belum memuaskan karena methode-methode yang dipakai untuk itu kurang effektif. Jelaslah kiranya, bahwa untuk mengetahui "Apa dan Siapa Ahmadiyah" sampai kepada lubuk dasarnya, pada hakikat dirinya latar belakang munculnya, kekuatan berpijaknya serta bayangan tempat berteduhnya, akan memerlukan ketekunan menggarap dan ketelitian menelaah kitab-kitab Ahmadiyah baik yang Qadiani maupun yang Lahore. Alhasil kita harus masuk liwat belakang dari pintu dapur Ahmadiyah, dimana masakan Mirza Ghulam Ahmad ini, digarap. Nama "AHMADIYAH" bukan pertama kalinya ada setelah Mirza Ghulam Ahmad membentuk atau mengadakannya. Jauh-jauh sebelum Mirza Ghulam dikenal, nama Ahmadiyah itu telah ada. Ketika Mirza Ghulam masih bocah jadi masih belum ada apa-apa padanya, Sir syed Ahmad Khan, (1817-1898) pendiri Aligarh yang mashur itu, pada tahun 1842 membukukan hasil-hasil kuliyah-kuliyahnya dengan judul: "Al-Khutbatu-Al-Ahmadiyah" Ketika itu Mirza masih berumur kurang lebih tujuh tahun. Bahkan jauh-jauh lagi di belakang syed Ahmad Khan, kira-kira 600 tahun sebelum Mirza Ghulam lahir, nama Ahmadiyah itu telah ada. Syed Ahmad al-Bedawi, seorang pejuang Islam yang mashur, mendirikan suatu Thariqat yang menggunakan nama beliau sendiri, ialah Ahmadiyah atau Bedawiyah.25
Bagi Mirza
Ghulam Ahmad, adalah lebih tepat bila gerakannya itu memakai nama
"Mirzaiyah" atau "Qadianiah." Tetapi ia dan pengikut-pengikutnya tidak
menghendaki nama-nama itu. Berkata seorang tokoh Ahmadiyah:
"Nama 'Ahmadiyah
Qadian' itu selalu digunakan oleh orangorang yang memusuhi Ahmadiyah.
Jadi bukan nama yang tepat beliau ambil sesuai dengan kebenaran tetapi
yang made in orang lain itu yang dipilihnya. Jujurkah begini? Bukankah ini
karena sentimen, dengki,' dan benci?"26 Maka yang benar ialah yang resmi digunakan oleh orang-orang Ahmadiyah sendiri terhadap gerakannya yakni gerakan Ahmadiyah atau Ahmadiyah movement. Nama inilah yang sering, ditulis dalam sejarah pergerakan Islam, sebagai suatu gerakan yang bermerk Islam, merek yang telah dipasang oleh Mirza Ghulam Ahmad dan pengikut-pengikutnya.
Penilaian
terhadap aliran ini oleh orang-orang di luar Ahmadiyah, sebagaimana telah
disebutkan, akan sedikit banyak mengambil tempat di sini. Di antara mereka
yang tidak boleh ditinggalkan begitu saja ialah penilaian Prof. H.A.R.
Gibb; beliau berkata tentang Ahmadiyah:
"Gerakan
Ahmadiyah mulai melangkah sebagai suatu pergerakan Liberal dan gerakan
pembaharuan yang bersifat damai yang membawa minat ke arah satu langkah
baru kepada mereka yang sudah kehilangan kepercayaannya dalam Agama Islam
yang tua. Pendiri gerakan ini, Mirza Ghulam Ahmad tidak saja
mengaku sebagai Mahdi dari Islam dan sebagai Messiah dari Kristen akan
tetapi jtaga sebagai penjelmaan (Avatar) dari Khrisna."
Gibb
kemudian menambah lagi: "Bahwa gerakan Ahmadiyah ini adalah gerakan Sinkretis sebagai reaksi terhadap gerakan Aligarh, dimana Mirza Ghulam Ahmad menuntut sebagai pembawa wahyu untuk mentafsirkan baru Islam bagi keperluan zaman baru "27
Lebih terarah
lagi pada wujud yang sebenarnya dari Ahmadiyah, ialah penilaian Pujangga
Islam Muhammad Iqbal. Beliau berkata:
"Di Barat daya India, negeri
dimana keadaan maupun kondisinya lebih orisinil, primitip dari
negeri-negeri lain di Indla, gerakan yang dilahirkan Sir syed Ahmad
Khan segera mendapat reaksi serta ditandingi dan diikuti dengan
seksama oleh suatu gerakan baru, yakni Ahmadiyah Mirza Ghulam Ahmad,
suatu aliran mistik yang aneh, mencakup mistik-mistik bangsa Smit dan
Arya, dimana ajaran-ajarannya tidak lagi mementingkan keutamaan jiwa yang
bersih sebagaimana lazimnya pada ajaran-ajaran sufi, melainkan terarah dan
terpusat pada cita-cita dan kepuasan seseorang yangmengaku dirinya sebagai
Messiah yang dijanjikan."28
Kemudian lebih
tertuju pada orangnya daripada alirannya, ialah penilaian seorang penulis
muslimah dan sufiyah yang mashur Maryam Jameelah. Beliau berkata tentang
Mirza Ghulam Ahmad:
"Bahwa hampir semua
langkah-langkah, cara-cara maupun idea-idea Sir syed Ahmad Khan, diambil
oleh Mirza Ghulam dan diterapkan dengan seksama, sambil menyelipkan fatwa
bahwa jihad melawan Inggris adalah kejahatan yang terkutuk."29 Dari penilaian-penilaian tersebut di atas terhadap Mirza Ghulam Ahmad dan Ahmadiyahnya , ternyata nama Sir syed Ahmad Khan selalu ada dan disebutsebut sebagai tokoh yang mendahului Mirza Ghulam dalam segala aspek. Hal ini mendorong kita untuk mengenal lebih dahulu pendiri Aligarh tersebut sebelum sampai pada pendiri Ahmadiyah. Kendati dari pihak Ahmadiyah jelas tidak membenarkan apa yang dinyatakan oleh Gibb, Iqbal, dan Jameelah terhadap diri Mirza Ghulam dan alirannya, akan tetapi tidaklah dapat diabaikan begitu saja kebenaran-kebenaran dari ucapan-ucapan mereka itu.
Mungkin Mirza
Ghulam Ahmad tidak pernah duduk di
bangku sekolahnya syed Ahmad Khan, dan mungkin juga ia bukan murid
Sir syed, namun tidaklah berlebih-lebihan untuk mengatakan di sini, bahwa
menarik kesimpulan dari ucapan-ucapan tokoh-tokoh di atas, jelas bahwa
Mirza Ghulam Allmad telah berguru pada syed Ahmad Khan secara
absentia. Karenanya mengenal Mirza Ghulam Ahmad melalui suatu
langkah perkenalan pada syed Ahmad Khan, adalah jalan yang enak
ditempuh serta memudahkan.
|
Islamic Media Ibnuisa Kritik & Saran INDEX UTAMA |