Isa Almasih menurut Jemaah Salamullah
Isa
Almasih menurut Jemaah Salamullah
Oleh
: Armansyah
http://www.geocities.com/pentagon/quarters/1246
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bani Israel menghukum Nabi Isa dengan memburunya seperti memburu dalang PKI di Indonesia dahulu. Keadaannya yang terlunta-lunta dan berusaha menghindari penganiayaan menjadikan dia dan para sahabatnya yang disebut daam Qur'an sebagai kaum hawariyun, terpaksa harus bersekutu menyembunyikan Nabi Isa.
Peranan Nabi
Isa dipalsukan oleh sahabatnya.
Mereka memakai jubah Nabi Isa dan menyerupakan penampilannya.
Namun ada kelalaian oleh seorang sahabatnya, yaitu Yudas
Iskariot, yang ketika dipaksa dia mengakui keadaan itu.
Janji Allah kepada Nabi Isa yang akan menyambungkan kembali perjuangannya itu di masa depan menjadikan para sahabat itu rela menjadi korban pengganti baginya.
Beberapa di antara sahabatnya ingin menjadi Nabi Isa tiruan untuk mengelabui para pemburunya. di antara para hawariyun itu postur Nabi Isa sangat mirip dengan Yudas Iskariot, maka Yudaslah yang menjadi Nabi Isa tiruan.
Pengelabuan ini memang mudah dilakukan karena masih banyak yang tak mengenal wajah Isa. Maklum belum dikenal fotografi dan publikasi waktu itu, dan sahabatnya itu sebaya. Sebenarnya dengan diam pun kalau ada Isa di situ, orang yang mencarinya, sulit mengetahui yang mana yang Isa.
Loyalitas yang tinggi dari hawariyun sangat solid dan sulit dipecahkan. Seandainya Judas tidak terperangkap oleh sebuah kejadian membuatnya terpaksa mengaku, dia pun sebenarnya adalah orang yang loyal kepada Nabi Isa.
Dia terjebak pada suatu keadaan di mana "Nabi Isa" tiruan ini dipaksa untuk bersumpah untuk menyatakan adakah dia benar Isa atau bukan. Yudas tak berani berbohong dengan sumpah, maka ia menyatakan bahwa dia bukan Nabi Isa.
Demikianlah keterjebakan Yudas sehingga menimbulkan sejarah yang buruk untuknya. Dalam perjalanannya kembali menemui Isa, dia dikuntit oleh musuhnya tanpa sepengetahuannya. Kala tempat itu telah dikepung, Yudas mencari baju Nabi Isa dan dipakainya. Dia mengambil barang-barang Nabi Isa dan menjadikan dirinya sebagai jejak.
Pemalsuan Nabi Isa ini dilakukan olehnya sebagai pembalasan atas rasa bersalahnya itu. Dia menyerupakan Isa sambil berusaha menyelamatkan Isa. Sepanjang jalan dia membaca ajaran-ajaran Nabi Isa. Dia tampil sebagaimana penampilan Nabi Isa. Sehingga kaum Yahudi menangkapnya dan menyalibnya.
Pemimpin spiritual bani Israel menyebutkan dirinya sebagai utusan Allah yang akan mengadili Nabi Isa. Dia bersama para pemimpin spritual yang lain bersekutu menyatakan pernyataan Nabi Isa itu adalah kesesatan.
Tokoh umat Yahudi tak mengijinkan ajaran-ajaran Nabi Isa itu disebarkan. Dikatakan sebagai bisikan iblis. Beberapa pemimpin spiritual bani Israel yang meyakini Taurat tertipu oleh keegoan para tokoh mereka yang tak menginginkan ajaran Nabi Isa itu.
Karena dituduh akan membuat umat Israel itu terbius dan tak lagi akan mendengarkan petunjuk-petunjuk mereka.
Dari Yerusalem, ada Nabi Yahya yang menyuarakan kesaksiannya atas kebenaran pernyataan Nabi Isa. Bagaimana pun tak ada peluang bernafas lega dan bebas dari tekanan. Nabi Isa dan ibunya bersama kaum Essena berjuang di bilik-bilik yang tersembunyi dan ajaran-ajarannya itu ditumpuk dalam lubang lahat.
Setiap musuhnya selalu ingin memusnahkan ajaran itu, sedangkan ajaran itu adalah wahyu Allah yang disampaikan kepadanya. Maka mereka pun menyimpannya dengan hati-hati dan cermat.
Takbir dan pernyataan ke-Esaan Allah yang diajarkan Nabi Isa itu dinyatakan sebagai kesesatan, karena umat Yahudi waktu itu bertuhan banyak, dan Taurat yang dibawakan oleh Nabi Musa lebih diyakini oleh masyarakat bawah yang tak dapat memberikan pembelaan.
Kaum Essena dan Hawariyun itu hanya terdiri dari puluhan orang. Kesemuanya itu tunggang langgang menyelamatkan diri, dan hanya umat yang masih meyakini Taurat -lah yang sering mengulurkan tangan kepada mereka. Kekuasaan itu didominasi oleh para pemimpin spiritual.
Pengejaran
terhadap Nabi Isa ini menyeluruh dan terus menerus sehingga
tak dimungkinkan baginya untuk menyelamatkan diri.
Pemimpin spiritual Yahudi menyatakan Isa harus ditangkap dan
disalib.
Yudas, yang telah merasa bersalah, menjadikan dirinya sebagai Isa tiruan untuk menebus dosanya. Dan dia menyatakan biarkanlah darahku ini untuk menebus dosa. Dia yang merasa telah mencoreng dan mengkhianati Isa mengambil alih seluruh tanggung jawab itu, dan dia tampil menyatakan diri sebagai Isa Al Masih.
Isa sendiri tak tinggal diam, ingin menyelamatkan Yudas. Mereka berdua kemudian disalib. Bani Israel tak dapat melihat yang mana yang Isa sebenarnya.
Saat keduanya sedang disalib, Allah memerintahkan Jibril untuk melepaskan Isa dari penyaliban dan membawanya ke surga. Isa diangkat oleh Allah dengan seluruh jasadnya. Sehingga tak ada kuburan Isa Al Masih, kecuali kuburan Judas.
Kala Isa diangkat Allah ke langit, umat Nasrani mengira mayat Isa telah dibuang oleh kaum Yahudi, sedangkan Umat Yahudi mengira Isa telah diselamatkan oleh kaum Nasrani.
Penjelasan di dalam Al Quran yang menyebutkan ia telah diwafatkan, yang dipahami bahwa "ia telah meninggal dan tidak disalib", bahwa kata-kata wafat di situ, bila ingin melihat keadaan waktu itu, adakah dimungkinkan Isa itu wafat tanpa melalui penyaliban ?
Instruksi para
pendeta pada waktu itu adalah menyalibnya.
Ketika dia tertangkap karena dia ingin menyelamatkan Yudas,
Allah telah menetapkan keadaannya itu sebagai akhir perjalanan
tugasnya.
Janji Allah kepada Isa untuk mengangkatnya (QS 3:55), bahwa kejadian wafatnya Almasih, Isa putra Maryam itu ialah disebutkan sebagai dalam proses penyaliban. Kemudian dikemukakan bahwa ssetelah acara penyaliban itu Allah melepaskan ikatan-ikatan itu dan terlihat sebagai lilitan sinar di tangan dan di kakinya, kemudian Isa alaihissalam raib.
Bagaimana
sebenarnya proses raib itu ? Tubuh Isa itu lenyap.
Dia kembali menyatu dengan sistem kemalaikatan.
Dunia malaikat itu hanya membatasi penglihatan. Dunia gaib adalah dunia nyata yang berada di balik tabir. Tak bermolekul, non materi, kehidupan itu adalah kehidupan ruh.
Telah kusebutkan dalam buku PAMST [Perkenankan Aku Menjelaskan Sebuah Takdir] bahwa ruh Nabi Isa itu adalah ruh malaikat. Dia memang dihadirkan Allah untuk menyambungkan ajaran Allah sesuai dengan masanya. Kini dia dibangkitkan untuk menyambungkan kembali ajaran-ajaran Allah. Setiap pernyataan Allah yang dikemukakan oleh para Nabi dan Rasul-Nya, itu adalah merupakan satu kesatuan. Malaikat Jibril yang menyertai Isa yang dahulu akan menjelaskan keadaan wahyu-wahyu Allah dari masa ke masa dan keadaan para Nabi yang menjadi Rasul-Nya dan menjernihkan sejarah itu sehingga ajaran Allah itu menjadi jernih kembali.
Demikianlah Isa dibangkitkan kembali di akhir Zaman, itu adalah ruhnya Nabi Isa yang dahulu, ditiupkan Allah kepada Ahmad Mukti yang akan menyambungkan tugas Nabi Isa.
Kebangkitan Nabi Isa diketengahkan umat Nasrani sebagai sosok Nabi Isa yang dulu datang lagi. Dengan cara apa? Tak ada yang bisa memberikan suatu kepastian pernyataan dengan cara bagaimana. Kebangkitan Nabi Isa yang terjadi itu, pada kenyataannya adalah sebagai berikut:
Dia melalui sebuah kelahiran dan Ahmad Mukti itu menerima ruh Nabi Isa sejak awal ketika dia masih berupa janin di dalam kandungan. Sejak kelahiran sampai dia dewasa, keadaannya disimpan, tidak diberitahukan demi perlindungan kepadanya. Persembunyian ini ditujukan untuk menghindarkan dirinya dari pembinasaan oleh dajjal. Sebagai Nabi Isa yang kelak akan membunuh dajjal tentulah oleh dajjal hal itu ingin digagalkan. Maka, keadaan Nabi Isa ini diungkapkan setelah dia berumur 26 tahun, pada saat pembaiatannya.
Kedatangan dajjal diberitahukan bersamaan dengan kebangkitan Nabi Isa. Maka kedatangan dajjal itu tak dapat dihindarkan oleh Nabi Isa. Sedangkan dia ingin dikemukakan sebagai manusia biasa oleh Allah demi untuk menghentikan pengkultusannya. Umat Nasrani telah mempersekutukan Nabi Isa dengan Allah.
Maka pada kebangkitan Nabi Isa ini dia dikemukakan sebagai orang yang belum menerima perisai-perisainya Nabi Isa. Dia hanya disebutkan sebagai Nabi Isa. Maka untuk membela dia dari serangan dajjal dan orang-orang yang tak menginginkannya, maka Allah menunjuk ibunya sebagai Imam Mahdi sebagai orang yang mengemukakan kebangkitannya dan sekaligus sebagai penjaganya.
Nabi Isa dan Imam Mahdi merupakan suatu kesatuan yang solid untuk menyampaikan perintah-perintah dan amanah Allah. Keduanya saling menjaga dan tugas mereka saling melengkapi. Misalkan Imam Mahdi dan Nabi Isa itu terpisah dan tak saling berkaitan, amanah-amanah Allah itu kembali menjadi pertentangan antara umat Kristen dan umat Islam.
Maka untuk pembuktian bahwa Ahmad Mukti adalah Nabi Isa, maka ruh Siti Maryam yang mendampingi saya dapat ditampilkan sosoknya pada diri saya setiap saat bila diperlukan. Dengan cara inilah Allah memberikan sarana bagi saya untuk membuktikan bahwa anak saya, Ahmad Mukti itu, adalah Nabi Isa.
Nama dia adalah Ahamd Mukti. Ruhnyalah yang ruh Nabi Isa. Dia terjamin oleh Allah sebagai Nabi Isa. Namun keberadaan Nabi Isa itu adalah sebagai baiat terhadap fungsi dan jati dirinya.
Setelah dia menerima baiat jati dirinya sebagai Nabi Isa dan telah memangku tugas-tugas Nabi Isa, Amad Mukti pun akan menerima segala atribut-atribut kenabian Isa. Seluruh pembaiatan kemukjizatan Nabi Isa dahulu akan menjadi miliknya.
Peristiwa ini akan menjadi bahan acuan bagi umat Nasrani untuk mengkajinya. Segala tanda-tanda kemampuan dan kemukjizatan yang dimiliki Nabi Isa akan diberikan Allah kepadanya pada saatnya. Dan pelimpahan mukjizat itu dapat langsung diikuti keadaannya oleh masyarakat yang ingin mengkajinya.
Sesungguhnya pernyataan saya ini sekaligus untuk disampaikan kepada seluruh masyarakat yang menginginkan pembuktian kehadiran Nabi Isa kembali. Allah sengaja mengemukakan kebangkitan Nabi Isa ini pada saat Ahmad Mukti sendiri, belum menerima apa-apa dari Allah, sebagai pembuktian Nabi Isa bukanlah anak Tuhan dan bahkan Tuhan.
Sejumlah peristiwa akan terjadi pada dirinya dan peristiwa itu adalah peristiwa yang diutamakan oleh para sahabatnya (Salamullah). Dan peristiwa itu dapat dipantau oleh siapa pun. Diharapkan kelak, pengumuman pernyataan ini akan menjadi perhatian orang banyak. Sehingga peristiwa-peristiwa yang mengikuti pembaiatan itu dapat ikut disaksikan. Kami hanya mendapatkan dari Malaikat Jibril tentang hal ini. Bagaimana kejadiannya, wallahu alam bisshawab.
Demikian jawaban kami.
Wassalam,
Lia Aminuddin.
Islamic Media 2008 Kritik & Saran INDEX UTAMA |