Memang aneh, tampaknya, dalam pelajaran
teologi, nama salah satu elemen kimia dalam tabel periodik, yaitu
besi (Fe = ferrum) bisa menjadi salah satu judul surat dalam
kitab suci agama. Tetapi itulah al-Qur'an. Sehingga pertanyaan bagi
orang awam tentunya, karakter apa yang menarik pada surat ini? Lalu,
mengapa besi dijadikan salah satu nama surat dalam al-Qur'an?
Bukankah emas, misalnya, lebih berharga?
Surat ini turun di antara masa-masa
Perang Uhud, pada awal terbentuknya Negara Islam di Medinah. Oleh
karena itu, bisa dipahami jika cukup banyak ayat yang memerintahkan
pembaca untuk menafkahkan harta bagi kepentingan umum. Nama surat
terambil dari kalimat wa anzalnal-hadida, ayat 25.1
Ayat seperti ini, menurut pandangan Malik Ben Nabi, laksana "kilauan
anak panah" yang menarik perhatian bagi kaum berakal; yang
diselipkan di antara pelajaran-pelajaran yang menyangkut
ketuhanan.
" Sesungguhnya Kami telah
mengutus rasul-rasul Kami dengan
membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami
turunkan bersama mereka al-Kitab dan
neraca (keadilan)
supaya manusia
dapat melaksanakan
keadilan. Dan
Kami ciptakan/turunkan besi yang
padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat
bagi manusia (supaya mereka
mempergunakan besi itu), dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong
(agama)-Nya dan
rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya.
Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Maha Perkasa."
(al-Hadid 57:
25).
Karakter pertama yang
menarik perhatian adalah banyak penafsir menghindari terjemahan wa ansalnal-hadida dengan "Kami ciptakan besi",
padahal secara intrinksik seharusnya. "Kami turunkan besi",
sebagaimana terjemahan "Kami turunkan bersama mereka al-Kitab dan mizan (keadilan,
keseimbangan, keselarasan, kesepadanan)". Mengapa demikian? Karena dalam
bayangan mufasir klasik, bagaimana caranya besi diturunkan dari langit? Apakah
dijatuhkan begitu saja?
Namun seiring dengan
perkembangan waktu, pengetahuan manusia bertambah. Ilmuwan seperti Profesor
Armstrong dari NASA atau Mohamed Asadi berpandangan bahwa "memang besi
diturunkan dari langit".2
Sains memberikan informasi kepada kita bahwa besi termasuk logam berat tidak
dapat dihasilkan oleh bumi sendiri.
Energi sistem tata surya
kita tidak cukup untuk memproduksi elemen besi. Perkiraan paling baik, energi yang
dibutuhkan adalah empat kali energi sistem matahari kita,3 dengan demikian besi
hanya dapat dihasilkan oleh suatu bintang yang jauh lebih besar daripada matahari, dengan
suhu ratusan juta derajat Celsius. Kemudian meledak dahsyat sebagai nova atau supernova, dan hasilnya menyebar di
angkasa sebagai meteorit yang mengandung besi, melayang di angkasa sampai
tertarik oleh gravitasi bumi, di awal terbentuknya bumi miliaran tahun yang lalu.
Karakter kedua, ketika
menjelaskan besi "memberikan kekuatan yang hebat" barangkali pembaca
membayangkan senjata pemusnah sekelas ICBM, Intercontinental Ballistic Missile
(peluru kendali antarbenua)
atau senjata pemusnah massal seperti senjata kimia. Tetapi bukan hanya iht. Nikmat yang paling besar
yang diberikan Tuhan kepada umat manusia adalah "desain bumi". Bumi dan isinya
dilindungi oleh Sabuk Van Allen yang membungkus bumi seolah-olah perisai
berbentuk medan elektromagnetik berenergi tinggi. Perisai dengan "kekuatan
hebat" ini tidak dimiliki oleh planet-planet lain.
Sabuk radiasi yang
membentuk energi tinggi, terdiri dari proton dan elektron, mengelilingi ribuan
kilometer di alas bumi, diberi nama Sabuk Van Allen. Sabuk ini melindungi bumi
dan isinya dari ledakan dahsyat energi matahari yang terjadi setiap 11 tahun
sekali yang disebut solar flares.4 Ledakan dahsyat
ini bila tidak ditahan di angkasa dapat meluluh-lantakkan semua kehidupan di
bumi, dengan kekuatan setara 100 juta bom atom Hiroshima. Perlindungan juga
didapatkan dari serangan badai kosmis yang membahayakan umat manusia. Bagaimana
sabuk perisai ini terbentuk? Sabuk ini terbentuk dari inti bumi yang besar,
yaitu terdiri dari besi dan nikel. Keduanya membentuk medan magnet yang besar,
yang tidak dimiliki oleh planet lain, kecuali planet Merkurius, dengan radiasi
yang lebih lemah.5
Barangkali kita sekarang paham mengapa
besi menempati salah satu judul surat di dalam al-Qur'an. Inti besi
dan nikel "melindungi makhluk bumi" berupa perisai elektromagnetik
dengan "kekuatan yang hebat". Namun yang terpenting, alQur'an ingin
menunjukkan kepada pembaca bahwa besi tidak dapat diproduksi di bumi.
Oleh karena itu, ia langsung diturunkan dari langit untuk
dimanfaatkan oleh manusia sesuai dengan ayat 25.
Harap pembaca juga memperhatikan
kodetifikasi di alam raya, solar flares terjadi 11
tahun sekali. Metonic cycle 19 tahun sekali, komet Halley
rata-rata 76 tahun sekali mendekati bumi, penyesuaian
Kalender Lunar mengikuti siklus 11 tahun dan 19 tahun.
Elemen Berat Besi, Fe-57
Karakter ketiga berhubungan dengan
elemen kimia dalam tabel periodik. Kita tidak mungkin menafsirkan
Surat Besi tanpa "membedah" elemen kimia besi berikut
karakterisistiknya, yang berhubungan dengan kata al- hadid. Tanpa
mengenal sifatsifat besi, pembaca tidak akan mengetahui "keindahan"
Surat Besi ini, yang diletakkan pada nomor 57.
Nilai kata atau al-jumal al-hadid adalah
57. Terdiri dari a! (31) dan hadid (26). Tabel al-jumal bisa dilihat
pada Tabe15.4.
Alif = 1, Lam = 30, Ha' = 8, Dal=
4, Ya' = 10, Dal = 41 + 30 + 8 + 4 + 10 + 4 = 31 + 26 = 57.
Fakta Pertama
Fakta menunjukkan bahwa besi atau al-hadid
mempunyai nilai (al-juntal) 57, sama dengan nomor suratnya, atau (19
x 3). Kelipatan 19 dengan koefisien angka 3.
Besi, menurut Peter Van Krogt ahli
elementimologi, telah lama digunakan sejak zaman prasejarah, 7
generasi sejak Adam as. Besi adalah salah satu elemen berat, dengan
simbol Fe, atau ferrum, yang berarti "elemen suci" dari kata
Iren (Anglo-Saxon). Diberi nama ferrum, ketika pemerintahan
Romawi, kaisar Roma yang bernama Marcus Aurelius dan Commodus
menghubungkan dengan mitos Planet Mars. Ilmu kimia modern
mengatakan bahwa besi atau Fe ini mempunyai 8 isotop, di mana hanya
4 isotop saja yang stabil, yaitu dengan simbol Fe-54, Fe-56, Fe-57,
dan Fe-58 (lihat Tabel 9.1).
TABEL 9.1
ISOTOP BESI
7
Isotop |
Waktu Paruh |
Isotop |
Waktu Paruh |
Fe-.52 |
8.3 jam |
FP-57 |
Stabil |
Fe-54 |
Stabil |
Fe-58 |
Stabil |
Fe-55 |
2.7 tahun |
Fe-59 |
54.5 hari |
Fe-56 |
Stabil |
Fe-60 |
1.500.000 tahun |
Besi mempunyai nomor atom 26, posisinya
terletak di tengah-tengah tabel periodik.6.
Sedangkan Fe-57, salah satu isotop besi yang stabil mempunyai 31
neutron. Ini berbeda dengan isotop stabil lainnya, misalnya Fe-56
mempunyai 30 neutron dan Fe-58 mempunyai 32 neutron. Fe-57 juga
diketahui mempunyai "ionisasi energi" tingkat ke-3, sebesar 2957 jk/mol
(dibulatkan)8,
energi yang keluar untuk mengubah status Fe+2 ke Fe+3.
Besi sendiri mempunyai 4 tingkatan energi--itulah mengapa hanya 4
isotop saja yang stabil. Terakhir yang tidak kalah penting, Fe-57
jdga diketahui mempunyai massa atom sebesar 56,9354.9
Fakta Kedua
Begitu kita mengenal karakterisitik besi,
kita mendapat gambaran banyak hal, misalnya:
-
Salah satu isotop besi yang stabil,
Fe-57, mempunyai nomor simbol sama dengan nomor Surat al-Hadid,
dan al-jumal dari al-hadid adalah 57 juga.
-
Besi mempunyai nomor atom 26,
ditunjukkan oleh al-jumal kafa hadid.
-
Fe-57 mempunyi elektron 31
buah, ditunjukkan oleh aljumal dari kata "al".
-
Koefisien 3, dari (19 x 3),
ditunjukkan dengan ionisasi tingkat energi ke-3 yang dilepas
sebesar 2957 jk/mol. Surat alHadid mempunyai ayat berjumlah 29
buah atau kodetifikasi 2957.
-
Peneliti al-Qur'an dari kelompok Fakir
60 di Amerika Serikat menjelaskan bahwa banyaknya kata dalam
surat ini seluruhnya adalah 574 kata, sedangkan banyaknya kata
dari awal surat sampai dengan ayat ke-25 (kata pertama) adalah
451. Bilangan 574 menunjukkan "Fe-57 adalah salah satu isotop yang
stabil dari 4 isotop yang ada" atau berarti juga "yang mempunyai 4
tingkatan energi".
-
Bilangan 451, banyaknya kata, adalah
jumlah bilangan nomor simbol kedelapan isotop besi: Fe-52, Fe-54,
Fe-55, Fe56, Fe-57, Fe-58, Fe-58, sampai Fe-60; yaitu 52 + 54 +
55 + 56 + 57+ 58 + 59 + 60 = 451.
-
Enkripsi pada keempat isotop stabil,
Fe-54, Fe-56, Fe-57, dan Fe-58 merupakan kelipatan 19 atau:
54565758 = 19 x 2871882
-
Demikian juga massa atom Fe-57,
56.9354 adalah: 569354 = 19 x 29966
-
Bukan suatu kebetulan, jika nomor
surat dan nomor ayat besi (QS 57: 25) ditunjukkan dengan angka 19.
5+7+2+5=19.
- Bukan pula suatu kebetulan jika
Surat Besi diletakkan di tengah-tengah al-Qur'an, sebagaimana
elemen besi nomor 26 terletak di tengah-tengah tabel periodik.
- Dari sisi matematika, angka 57
clan 29 tergolong ajaib karena angka-angka tersebut merupakan:
- 57x29= 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 +...+
57 atau (19 x 87)
Kata "besi" dalam al-Qur'an disebut 9
kali dalam 6 ayat yang berbeda10.
Barangkali salah satu keterangan yang menarik dari hal yang menarik
lainnya adalah keterangan yang berhubungan dengan "rahasia"
Dzulkarnain pada Surat al-Kahfi (18:96), yang berarti "gua°. Ayat
tersebut berkisah tentang "pintu besi" yang dibangun oleh
Dzulkarnain "di antara kedua puncak gunung". Suatu saat akan hancur,
ketika kiamat telah dekat. Tanda-tanda kiamat ini menarik perhatian
ilmuwan Barat clan juga Winston Churchill, PM Inggris pada tahun
1940-an. Perhatian para ahli arkeologi Muslim terletak pada
karakter siapa yang pas untuk Dzulkarnain dalam sejarah? Apakah Raja
dari Macedonia (tafsir Yusuf Ali dan Prof. Dr. H. Mahmud Yunus
mengatakan Iskandar Dzulkarnain dari Macedonia, sehingga mengundang
kritikan ahli sejarah, karena tidak pas11),
Alexander Agung, ataukah Cyrius Kaisar dari Persia? Sedangkan
perhatian Churchill, karena ramalan "perang besar yang akan terjadi"
sebelum dunia kiamat, sebagian tercatat dalam Kitab Mulia al-Qur'an12,
dengan versi lain jika dibandingkan dengan Bibel. Lalu siapakah
Gog dan Magog (versi Barat), apakah kaum Kulit Kuning
(Oriental), Hindu, animis, atau Komunis Rusia? Sedangkan al-Qur'an
menyebutnya bangsa Ya'juj dan Ma'juj (al-Kahfi [181:94)? Belum
diketahui pasti siapa mereka. Indikasi masa depan, ada berbagai
kemungkinan. Namun, satu hal, tampaknya para arkeolog telah
menemukan "Pintu Besi" yang dimaksud oleh al-Qur'an di Derbent,
termasuk dalam wilayah Uni Sovyet dahulu13,
seperti tercantum dalam Encyclopedia Columbia, walaupun masih
diperdebatkan di kalangan sejarawan modern, siapa sebenarnya yang
membangun pintu besi tersebut, Alexander Agung ataukah Cyrius?
Encyclopedia Columbia edisi ke-6,
mencatat bahwa Derbent ditemukan pada tahun 438 oleh bangsa Persia
sebagai pertahanan yang strategis di Pintu Besi. Benteng tersebut
masih ada clan diberi nama Tembok Kaukasia (Caucasian Wall) juga
disebut Tembok Alexander. Dibangun oleh bangsa Persia (yang
menemukannya) pada abad ke-6, untuk menahan serangan
pendatang-pendatang dari daerah Utara.
Dengan demikian, Surat Besi ini
menunjukkan keistimewaannya dengan berbagai cara, di antaranya
adalah besi diturunkan secara intrinksik dari langit melalui
meteorit pada awal terbentuknya bumi, miliaran tahun yang lalu. Besi
diketahui mempunyai kekuatan yang dahsyat: inti besi dan nikel
membentuk perisai medan magnet bumi dengan energi yang luar biasa
untuk menahan solar flares dan badai magnetik angkasa.
Sedangkan nomor surat 57 sama dengan al-jumal dari al-hadid
(57). Surat ini juga memperlihatkan karakter Fe-57, salah satu
isotop besi yang stabil. Selain itu, ditunjukkan dengan kodetifikasi
nomor atom (26) dan jumlah elektron (31) yang mengelilingi inti atom
besi. Kodetifikasi surat dan ayat juga ditunjukkan dengan jumlah
digit nomor surat dan ayat besi (al-Hadid 57: 25), yaitu bilangan'
19. Ramalan atau prophecy: Besi atau Pintu Besi Dzulkarnain
diisyaratkan berhubungan dengan salah satu tanda datangnya kiamat -
hancur secara fisik - ketika bangsa yang dinamakan Ya'juj dan Ma'juj
menimbulkan kerusakan di bumi. |