BAB II
MEMAHAMI RAHASIA AL-QURAN
Al-Quran Mempunyai Arti Lahir dan Batin
Allah berfirman:
"Sembahlah Allah, dan jangan menyekutukan-Nya dengan sesuatu
pun."
(QS 4:36)
Arti lahir ayat ini menunjukkan bahwa ayat tersebut melarang
menyembah berhala, seperti ditunjukkan dalam firman Allah:
"Jauhilah berhala-berhala yang najis itu."
(QS 22:30)
Tetapi, setelah merenungkan dan menganalisis, maka jelas bahwa
alasan pelarangan menyembah berhala itu ialah karena penyembahan
semacam itu merupakan bentuk kepatuhan kepada selain Allah. Hal
ini tidak hanya berupa penyembahan kepada berhala saja, tetapi
juga menaati setan, sebagaimana firman-Nya:
"Bukankah Kami telah memerintahkanmu, hai Bani Adam, agar kamu
tidak menyembah setan."
(QS 36:60)
Analisis lain menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara
ketaatan kepada diri dan ketaatan kepada yanglain,karena
mengikuti hawa nafsu merupakan penyembahan kepada selain Allah,
sebagaimana diisyaratkan oleh firman Allah:
"Tidakkah engkau mengetahui orang yang menjadikan hawa nafsunya
sebagai tuhannya."
(QS 45:23)
Dengan analisis lebih cermat, tahulah kita tentang keharusan
untuk tidak berpaling kepada selain Allah, karena berpaling
kepada selain-Nya itu berarti mengakui kemandiriannya dan tunduk
kepadanya. Inilah yang dinamakan menyembah dan taat itu. Allah
berfirman:
"Sesungguhnya telah Kami ciptakan banyak manusia dan jin. Mereka
adalah orang-orang yang lupa."
(QS 7:179)
Sepintas kilas ayat
“janganlah kamu menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun"
menunjukkan bahwa berhala-berhala tidak boleh disembah. Namun
suatu pandangan Iebih mendalam menunjukkan larangan untuk
mengikuti hawa nafsu. Jika pandangan itu diperluas lagi, maka
akan tampak larangan melupakan Allah dan berpaling kepada
selain-Nya.
Penahapan ini, pertama tampak makna awal dari suatu ayat,
kemudian tampak makna yang lebih luas daripada yang pertama dan
begitu seterusnya, berlaku pada semua ayat AI-Quran.
Dengan merenungkan masalah ini, maka jelaslah makna hadis yang
diriwayatkan dalam buku-buku hadis dan tafsir:
"Sesungguhnya Al-Quran mempunyai arti lahir dan batin. Dan
batinnya terdiri atas satu sampai tujuh batin. "1)
Atas dasar inilah AI-Quran mempunyai makna lahir
(zhahr) dan batin
(bathn), dan
kedua makna tersebut sama-sama merupakan maksud. Hanya saja
keduanya terjadi secara memanjang, tidak melebar, karena maksud
makna lahir tidak menafikan maksud makna batin, dan maksud makna
batin tidak menafikan maksud makna lahir.
1).
Pendahuluan kedelapan kitab
ash-Shaft dan
Safinatul Bihar
dibawah judul "Bathana”
|
|