BAB III
RAHASIA WAHYU
Malaikat dan Setan
Pandangan di atas menegaskan bahwa malaikat adalah nama untuk
kekuatan-kekuatan alam yang mendorong kepada kebaikan dan
kebahagiaan. Sedangkan setan adalah nama untuk
kekuatan-kekuatan alam yang mendorong kepada kejahatan dan
kesengsaraan. Tetapi kata-kata Al-Quran berbeda dengan
pandangan tersebut. Al-Quran memandang malaikat dan setan
sebagai makhluk yang tidak bisa dijangkau dengan indera-indera
lahir. Keduanya memiliki pengetahuan dan kehendak-merdeka.
Adapun malaikat, dalam beberapa ayat di atas, ia adalah wujud
tersendiri yang beriman kepada Allah dan melakukan
perbuatan-perbuatan yang membutuhkan kehendak dan kecerdasan.
Dalam Al-Quran terdapat banyak ayat seperti ini, dan di sini
tidak cukup untuk menyebutkan seluruh ayat itu. Adapun setan,
kisah Iblis, keengganannya bersujud kepada Adam serta dialog
yang terjadi antara dia dan Allah, disebutkan di beberapa tempat
dalam Al Quran. Sesudah dikeluarkan dari barisan para malaikat,
Iblis berkata:
"Sungguh aku akan menyesatkan mereka
(manusia) semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlas."
(QS 38:82-83)
Maka
Allah menjawab:
"Sungguh Kami akan memenuhi neraka Jahanam dengan kamu dan
dengan mereka yang mengikutimu. "
(QS 38:85)
Jelaslah bahwa balasan dan siksaan hanya layak diberikan kepada
yang memiliki kehendak dan mengetahui baik dan buruk. Hal ini
berarti bahwa setan mempunyai pengetahuan dan kehendak. Dalam
ayat lain kita mengetahui bahwa Allah memberikan sifat "dugaan"
kepada Iblis. Sifat ini merupakan salah satu kriteria
pengetahuan. Allah berfirman:
“Sesungguhnya Iblis telah dapat membuktikan kebenaran dugaannya
kepada mereka, lalu mereka mengikutinya kecuali sebagian orang
yang beriman. “
(QS
34:20)
Dalam ayat lain lagi dijelaskan bahwa Iblis menolak celaan yang
dilontarkan terhadap dirinya. Penolakan ini tidak akan
dikemukakan kecuali oleh makhluk yang memiliki kecerdasan dan
kehendak. Ailah berfirman:
"Setelah perkara telah ditentukan, setan berkata: 'Sesungguhnya
Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun
telah menjanjikan kepadamu, tetapi aku mengingkarinya.
Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, rnelainkan
sekadar mengajakmu, kemudian kamu mengikutiku. Maka janganlah
mencelaku dan celalah dirimu sendiri. "'
(QS
14:22)
Ayat-ayat ini dan ayat-ayat lain tentang hal ini menunjukkan
bahwa setan memiliki sifat-sifat. Dan sifat-sifat itu akan
dimilikinya bila ia memiliki kecerdasan dan kemerdekaan
berkehendak. Sifat-sifat semacam ini tidak diberikan kepada
kekuatan-kekuatan alam. Sebab, kekuatan-kekuatan alam ini tidak
memiliki kecerdasan dan kemerdekaan berkehendak.
|