BAB IV
MENGUNGKAP ILMU AL-QURAN
Al-Quran dan Ilmu
Al-Quran demikian menghormati kedudukan ilmu dengan penghormatan
yang tidak ditemukan bandingannya dalam kitabkitab suci yang
lain. Sebagai bukti, Al-Quran menyifati masa Arab pra-Islam
dengan jahiliah (kebodohan). Di dalam Al-Quran terdapat
beratus-ratus ayat yang menyebut tentang ilmu dan pengetahuan.
Di dalam sebagian besar ayat itu disebutkan kemuliaan dan
ketinggian derajat ilmu.
Dalam rangka mengingatkan tentang anugerah yang telah diberikan
kepada manusia, Allah berfirman:
"Allah mengajarkan kepada manusia apa yang tidak mereka
ketahui."
(QS
96:5)
"Allah meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman
dan mempunyai ilmu."
(QS
58:11)
"Apakah sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang
tidak mengetahui?"
(QS
39:9)
Di
samping itu masih banyak ayat lain yang menyatakan tentang
kemuliaan ilmu. Dan dalam hadis-hadis Rasulullah dan para Imam
Ahlul Bait - yang kedudukannya mengiringi Al-Quran - terdapat
dalil-dalil yang tidak terhitung banyaknya tentang anjuran untuk
mencari ilmu, arti penting dan kemuliaannya.
Anjuran AI-Quran
Dalam banyak ayat (kami tidak mengutipnya di sini karena
sedemikian banyak), AI-Quran mengajak untuk memikirkan
tandatanda kekuasaan Allah di langit, bintang-bintang yang
bercahaya, susunannya yang menakjubkan dan peredarannya yang
mapan. Ia juga mengajak untuk memikirkan penciptaan bumi, laut,
gununggunung, lembah, keajaiban-keajaiban yang terdapat di
dalam perut bumi, pergantian malam dan siang dan musim. Ia
mengajak untuk memikirkan keajaiban penciptaan tumbuh-tumbuhan,
binatangbinatang, sistem perkembangannya dan keadaan-keadaan
lingkungannya. Ia mengajak untuk memikirkan penciptaan manusia
sendiri, rahasia-rahasia yang terdapat di dalam dirinya, untuk
memikirkan alam batinnya dan hubungannya dengan Allah. AlQuran
juga mengajak untuk mengadakan perjalanan di dunia, memikirkan
peninggalan orang-orang terdahulu serta meneliti keadaan
bangsa-bangsa, kelompok-kelompok manusia, kisah-kisah, sejarah
dan pelajaran-pelajaran yang bisa diambil dari mereka.
Secara khusus, Al-Quran mengajak untuk mempelajari ilmuilmu
kealaman, matematika, filsafat, sastra dan semua ilmu
pengetahuan yang dapat dicapai oleh pemikiran manusia. Al-Quran
menganjurkan mempelajari ilmu-ilmu itu untuk kesejahteraan dan
kebahagiaan umat manusia. Memang, Al-Quran menyeru untuk
mempelajari ilmu-ilmu ini sebagai jalan untuk mengetahui Al-Haq
dan realitas, dan sebagai cermin untuk mengetahui alam, yang di
dalamnya pengetahuan tentang Allah mempunyai kedudukan paling
utama.
Adapun ilmu yang membuat manusia lupa dari Al-Haq dan realitas,
menurut Al-Quran sama dengan kebodohan. Allah berfirman:
"Mereka mengetahui hanya yang lahir dari kehidupan dunia, sedang
terhadap kehidupan akhirat mereka lalai."
(QS
30:7)
"Maka pernahkah engkau melihat orang yang menjadikan hawa
nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat
berdasarkan ilmu-Nya, mengunci mati pendengaran dan hatinya dan
meletakkan tutup atas penglihatannya? Siapakah yang akan
memberinya petunjuk selain Allah?"
(QS
45:23)
Al-Quran, yang
mendorong untuk mempelajari berbagai ilmu,
mengajarkan suatu konsep yang utuh tentang ilmu ketuhanan,
prinsip-prinsip umum akhlak dan hukum Islam.
Ilmu-Ilmu AI-Quran
Kaum
Muslimin mengkaji beberapa ilmu yang obyeknya adalah Al-Quran
sendiri. Sejarah timbulnya ilmu-ilmu ini bermula sejak masa awal
turunnya Al-Quran. Masalah-masalahnya telah matang dan telah
mencapai tahapan yang diperlukan karena telah lama dikaji.
Hasilnya dapat disaksikan dalam risalah-risalah dan banyak buku
yang telah ditulis tentang ilmu-ilmu itu. Ilmu-ilmu ini secara
umum terbagi menjadi dua kelompok: ilmu yang membahas tentang
lafal (pengucapan) dan ilmu yang membicarakan tentang
makna-makna. Ilmu-ilmu yang membicarakan tentang lafal-lafal
Al-Quran adalah ilmu-ilmu
tajwid dan
qira-ah, yaitu:
-
Ilmu tentang cara melafalkan huruf-huruf dan
ketentuanketentuan khusus yang harus diberlakukan terhadap
huruf-hunif itu ketika sendirian atau tersusun, seperti
mendengung (idgham),
mengganti (ibdal), hukum-hukum berhenti
(waqf), mulai
dan semacamnya
-
Ilmu tentang pemeliharaan dan pengarahan terhadap
qira-ah tujuh
dan tiga qira-ah
lainnya serta qira-ah - qira-ah
para sahabat, qira-ah yang tidak biasa (syadz).
-
Ilmu tentang jumlah surat, ayat, kata dan huruf Al-Quran, dan
ilmu tentang pembatasan jumlah semua surat, ayat, kata dan
huruf Al-Quran.
-
Ilmu tentang kekhususan aturan penulisan Al-Quran dan
perbedaannya dengan bentuk tulisan Arab yang dikenal dan
digunakan.
Adapun ilmu-ilmu yang membahas makna-makna Al-Quran adalah :
-
Ilmu yang membahas makna-makna yang umum, seperti
tanzil, ta'wil,
makna lahir dan batin,
muhkam dan
mutasyabih, nasikh dan
mansukh.
-
Ilmu yang membahas ayat-ayat hukum. Ilmu ini pada hakikatnya
merupakan cabang dari pembahasan-pembaliasan fikih.
-
Ilmu yang membahas makna-makna Al-Quran, dikenal dengan nama
tafsir.
Para ulama Islam dan peneliti telah menulis banyak buku dan
risalah tentang ilmu-ilmu ini.
|