BAB V
TURUN DAN TERSEBARNYA
AL-QURAN
Penjagaan terhadap
AI-Quran
Telah kami paparkan bahwa ayat-ayat dan surat-surat AlQuran
tersebar di kalangan kaum Muslimin sebelum dilakukannya
penghimpunan yang pertama dan kedua. Mereka sangat
memperhatikan keadaannya. Telah kami paparkan pula bahwa
sekelompok sahabat dan tabi'in adalah qurra`, dan penghimpunan
AlQuran telah selesai dilakukan dengan disaksikan oleh mereka.
Mereka menerima mus-haf yang dihimpun di bawah pengawasan mereka
dan menyalinnya tanpa menambah dan mengurangi.
Ketika dilaksanakan penghimpunan yang kedua, huruf wawu
(
) bermaksud dibuang
dari
(QS
9:34), maka mereka mencegahnya. Ubay bin Ka'b, seorang sahabat
Nabi, mengancam dengan menggunakan pedang jika mereka tidak
mempertahankan huruf wawu tersebut. Akhirnya mereka pun
mempertahankannya.
Ketika menjabat khalifah, Umar bin Khattab membaca bagian ayat
dari
QS 9:100 :
tanpa wawu (
), maka mereka memprotesnya dan mengharuskan
agar dia membacanya dengan wawu.12)
Imam
Ali, meskipun merupakan orang yang pertama kali menghimpun
Al-Quran menurut urutan turunnya, dan meskipun mereka menolak
himpunannya serta tidak menyertakannya dalam penghimpunan
pertama maupun kedua, tidak memperlihatkan sikap menentang.
Bahkan ia menerima mus-haf itu dan tidak menyatakan apa pun
tentang masalah ini sampai ia menjabat sebagai khalifah.
Demikian pula para Imam Ahlul Bait. Putra Ali dan
pengganti-penggantinya tidak menentang masalah ini dan tidak
mengatakan apa pun, meski kepada sahabat terdekat mereka. Bahkan
mereka selalu menggunakan mus-haf itu sebagai pegangan dan
menyuruh kaum Syi'ah untuk membaca Al-Quran sebagai mana
kebanyakan kaum Muslimin membacanya.13)
Dengan tegas dapat kami katakan bahwa diamnya Imam Ali - yang
mus-haf himpunannya, dalam hal urut-urutan surat dan ayat,
berbeda dengan mus-haf yang lazim - adalah karena urutan
turunnya Al-Quran tidak begitu penting dalam menafsirkan
Al-Quran dengan Al-Quran, suatu hal yang diperhatikan oleh Ahlul
Bait. Tetapi, yang penting dalam penafsiran seperti itu adalah
memperhatikan keseluruhan ayat AI-Quran dan membandingkan yang
satu dengan yang lain, karena Al-Quran adalah sebuah kitab suci
yang abadi untuk semua zaman dan bangsa, yang maksudmaksudnya
tidak mungkin terbatasi ruang dan waktu, atau
peristiwa-peristiwa yang melatarbelakangi turunnya, atau yang
lain.
Memang, ada gunanya juga mengetahui dimensi-dimensi ini, yaitu
seperti mengetahui sejarah lahirnya beberapa pengetahuan, hukum,
dan kisah yang berbarengan dengan turunnya ayat-ayat Al-Quran,
dan mengetahui bagaimana kemajuan dakwah Islam selama dua puluh
tiga tahun, dan lain-lain. Tetapi, memelihara kesatuan Islam
yang senantiasa ditekankan oleh para Imam Ahlul Bait adalah
lebih penting daripada keuntungan-keuntungan tambahan.
12).
As-Suyuthi, ad-Durrul Mantsur, III, h.
369.
13). Al-Wafi,
V, h. 273.
|
|