BAB V
TURUN DAN TERSEBARNYA
AL-QURAN
Jumlah Ayat Al-Quran
Jumlah ayat Al-Quran telah ada pada zaman Rasul. Ada beberapa
hadis yang menyebutkan suatu jumlah tertentu dari ayatayat
suatu surat, seperti sepuluh ayat dari surat Ali Imran,
umpamanya. Bahkan ada pula beberapa hadis yang menyebutkan
jumlah ayat suatu surat, seperti surat al-Fatihah itu terdiri
atas tujuh ayat,31) dan surat al-Mulk itu terdiri atas tiga
puluh ayat.32)
Para ulama berbeda pendapat tentang jumlah keseluruhan ayat
Al-Quran. Ada enam pendapat yang dikemukakan oleh ad-Dani: ada
yang mengatakan jumlahnya 6000, 6204, 6214, 6219, 6225, dan ada
yang mengatakan jumlahnya 6236 ayat.33) Dua di antara enam
pendapat itu dikemukakan oleh ulama Madinah, dan empat yang
lainnya oleh ulama-ulama dari kota-kota lain yang dikirimi
mus-haf Usman; yakni Makkah, Kufah, Basrah dan Suriah. Setiap
orang yang mengemukakan satu pendapat dari enam pendapat di
atas menyandarkan pendapatnya kepada sebagian sahabat. Kemudian
para ulama menganggap pendapat-pendapat itu sebagai
riwayat-riwayat yang
sanad-sanad-nya berhenti kepada sahabat
(mauquf), lalu
dinisbatkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. Oleh karena itu,
mayoritas ulama menganggap jumlah dan pemisahan ayat-ayat itu
sebagai tauqifi
(ditentukan oleh Nabi sendiri).
Ulama-ulama Madinah, seperti telah dikatakan tadi, mengemukakan
dua pendapat. Yang pertama dikemukakan oleh Abu Ja'far Yazid bin
al-Qa'qa' dan Syaibah bin Nashah, dan yang kedua oleh Ismail bin
Ja'far bin Abi Katsir al-Anshari. Jumlah yang dikemukakan oleh
ulama Makkah adalah jumlali yang dikemukakan oleh Ibnu Katsir
yang meriwayatkannya dari Mujahid dari Ibnu Abbas dari Ubay bin
Ka'b. Jumlah yang dikemukakan oleh ulama Kufah adalah jumlah
yang dikemukakan oleh Kisa'i, Hamzah dan Khalaf. Hamzah
meriwayatkan jumlah itu dari Ibnu Abi Laila dari Abu Abdurrahman
as-Sulami dari Ali bin Abi Thalib a.s. Jumlah yang dikemukakan
oleh ulama Basrah adalah yang dikemukakan oleh 'Ashim bin
al-'Ajaj al-Jahdari. Sedangkan jumlah yang dikemukakan oleh
ulama Suriah adalah jumlah yang disebutkan oleh Ibnu Zakwan dan
Hisyam bin Ammar. Jumlah itu dinisbatkan kepada Abu Darda
34)
Perbedaan pendapat tentang jumlah keseluruhan ayat AlQuran itu
disebabkan oleh adanya perbedaan pendapat tentang jumlah ayat
tiap-tiap surat. Para ulama juga menyebutkan jurnlah huruf dan
kata dari tiap-tiap surat, dan jumlah keseluruhan huruf dan kata
Al-Quran. Tetapi, saat ini kami tidak perlu menyebutkan
perinciannya di sini.
Nama Surat-Surat Al-Quran
Pembagian Al-Quran menjadi ayat-ayat dan surat-surat merupakan
pembagian yang dikemukakan oleh Al-Quran sendiri. Dalam beberapa
tempat, Allah telah menegaskan dengan kata "surat". Dia
berfirman:
"Sebuah surat yanq telah Kami turunkan..... "
(QS 24:1)
"Apabila telah dlturunkan suatu surat..... "
(QS 9:86)
"Maka datangkanlah sebuah surat..... "
(QS 2:23)
Pemberian nama surat-surat itu sesuai dengan tema yang
dibicarakan di dalamnya, atau nama itu sendiri terdapat di
dalamnya, seperti al-Baqarah, Ali Imran, al-Isra' dan
at-Tauhid. Dalam naskah-naskah kuno AI-Quran, sering dituliskan
(Surat yang membicarakan sapi betina [al-Baqarah] ) dan
(Surat yang membicarakan keluarga Imran [Ali Imran] ).
Kadang-kadang beberapa kata dari suatu surat dipakai untuk
menamakan surat itu, seperti surat
Iqra' Bismi Rabbika,
surat Inna Anzalnahu,
surat Lam Yakun
dan lain-lain. Dan terkadang sifat suatu surat dipakai untuk
menamakan surat itu, seperti surat
Fatihatul Kitab,35)
surat Ummul Kitab
dan as-Sab'ul Matsani,
surat al-Ikhlas,36) surat
Nisabatur Rabbi
dan lain-lain. Nama-nama dan sifat-sifat ini telah ada pada masa
awal Islam berdasarkan kesaksian
atsar dan
sejarah. Bahkan nama-nama sebagian surat Al-Quran telah
disebutkan dalam beberapa hadis Nabi, seperti surat alBaqarah,
Ali Imran, Hud dan surat al-Waqi'ah. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa banyak dari nama surat-surat ini telah
ditentukan di zaman Nabi, karena nama-nama tersebut sering
dipakai dan bukan merupakan sesuatu yang ditentukan oleh Nabi
secara syar'i.
Tulisan dan I'rab Al-Quran
Pada zaman Nabi dan abad pertama serta kedua Hijrah, AlQuran
ditulis dengan khath
(tulisan) kufi.
Karena ada kesalahan pada kebanyakan kata
khath ini, maka
para sahabat dan yang lain berpedoman kepada hapalan,
periwayatan dan para
qurra’, sebagaimana yang telah kami sebutkan di
atas. Meskipun demikian, tetap ada sedikit kesalahan pada
orang-orang awam, dan hanya para penghapal Al-Quran dan perawi
saja yang mengetahui bacaan AlQuran yang benar. Oleh karena
itu, bukan merupakan sesuatu yang mudah untuk membuka dan
membaca mus-haf dengan benar. Oleh karena itu, Abul Aswad
ad-Duwali membuat dasar-dasar ilmu bahasa Arab dengan petunjuk
dari Ali bin Abi Thalib a.s. Begitu pula, dalam masa sesudah itu
ia membuat titik-titik huruf-huruf Arab dengan perintah seorang
Khalifah Bani Umayyah, Abdul Malik bin Marwan.
Dengan demikian kekeliruan berkurang, tetapi belum semuanya
bisa dihilangkan sampai ketika Khalil bin Ahmad al-Farahidi37)
penemu ilmul 'arudh,
membuat bentuk-bentuk bagi cara pengucapan huruf-huruf Arab.
Yakni mad, tasydid,
fathah, kasrah, dhammah, sukun, tanwin bersama-sama
tiga harakat
sebelumnya, ar-raum
dan al-isymam.
Dengan ini maka hilanglah seluruh kekeliruan itu. Sebelum
al-Farahidi membuat tanda-tanda itu, dipasanglah titik-titik
untuk menunjuk
harakat-harakat. Sebagai ganti dari
fathah, dipasang
titik di awal huruf. Sebagai ganti dari kasrah, dipasang
titik di bawah huruf, Dan sebagai ganti
dhammah, dipasang
titik di atas huruf pada bagian akhirnya. Tetapi kadangkadang
cara ini malah menambah kebingungan (kekeliruan).
27). Al-Itqan,
I, h. 47. Hadis ini diriwayatkan oleh dua puluh satu orang
sahabat. Ada juga sebagian orang yang menganggapnya sebagai
mutawatir.
28).
Ibid., h.82.
29).
Ibid.
30).
Ibid h.83.
31).
Ibid., h.68.
32).
IIbid.,
33).
IIbid.,h.69.
34).
Ibid.
35). Surat
al-Fatihah dinamakan "Fatihatul Kitab" karena terletak di awal
AI-Quran, dan dinamakan "as-Sab'ul Matsani" karena terdiri atas
tujuh ayat yang diulang-ulang.
36). Surat Qul
Huwallah dinamakan al-lkhlas karena mengandung ajaran tauhid
yang murni, dan dinamakan "Nisbatur Rabbi" karena mcnjelaskan
sifat-sifat Allah. Nisbat di sini berarti sifat.
37).
Al-Itqan,
I, h. 171.
|
|